Tentang Menikah
Tentang Menikah
Get Married
Pernikahan..
apa makna pernikahan untukmu?
Tujuan sebuah hubungan? Ibadah? Awal sebuah keluarga? Mewujudkan impian? Mengikuti trend? Menghindarkan diri dari fitnah?
Membuktikan diri telah laku? Mengejar nafsu? Sarana legalitas seks? Pembatasan diri dari persundalan?
Baik, apapun pendapat yang berkeliaran disana, aku menghargainya
Namun aku memiliki pemaknaan yang berbeda, ijinkan aku mengungkapkannya dalam baris alphabet
Menikah, menikah,
bukan suatu perkara yang dapat ditimbang mudah dan rumitnya
bukan suatu perkara yang dapat ditimbang untung dan ruginya
bukan suatu perkara yang dapat diperhitungkan manfaat dan celakanya
tetapi menikah adalah perkara mental yang mendasarinya dan mental yang membangunnya
Kesiapan mental dan karakter mental menjadi hal yang penting ketika memutuskan untuk menikah
Aku percaya bahwa memang rejeki sudah Tuhan atur, jadi tidak ada alasan khawatir
Aku percaya bahwa pekerjaan sudah Tuhan berikan untuk mencukupkan kebutuhan
Tetapi menikah bukan hanya sekedar fisik, jasmani, dan semua hal yang kelihatan seperti karir, popularitas, kediaman, dan harta
Menikah melibatkan kedewasaan emosional dan kedewasaan rohani
Menikah melibatkan unsur psikologis dan kejiwaan
Menikah melibatkan rasionalitas dan realitas
Menikah melibatkan tanggung jawab dan idealisme
Menikah melibatkan visi hidup dan keyakinan menjalaninya
Menikah melibatkan rencana Tuhan dan rencana dua insan
Menikah melibatkan keputusan ilahi dan insani
Aku tidak bermaksud untuk membuatnya lebih rumit, tidak bermaksud juga untuk menghalangi niat baik untuk menikah
aku juga tidak skeptis terhadap pernikahan
namun aku membuat batas antara tergesa-gesa dengan berpikir matang
aku menarik batas antara mempersiapkan dengan menunda-nunda
aku membuat batas antara tidak berniat dengan kejelasan visi
jika kamu bertanya, mengapa aku tak juga menikah padahal aku saat ini sedang bersama dengan orang yang kucintai?
apakah aku tu tidak pernah memikirkan untuk menikah?
aku akan menjawab aku sudah memikirkan tentang pernikahan semenjak aku duduk di bangku sekolah dan sampai saat ini aku pun masih memikirkannya
namun apa isi pikiranku? jarang ada yang mempertanyakan tentang isi pikiranku
sedikit yang bisa kuceritakan tentang hasil pemikiran dan perenunganku
pernikahan melibatkan calon suami dan calon istri
yang kupikirkan tentang calon suamiku adalah citra idealismeku
yang kupikirkan tentang calon istri adalah citra idealisme calon suamiku
yang ku pikirkan tentang prosesi pernikahan adalah citra idealisme kami berdua
yang kupikirkan tentang kehidupan rumah tangga adalah citra idealisme kami berdua
citra idealisme? bagaimana mungkin itu menjadi kenyataan
bagaimana isi citra idealisme itu? dan mungkinkah dua idealisme menjadi satu?
segala sesuatu mungkin jika citra ideal itu dilandaskan pada standar tertinggi ilahi
ya! semua citra idealisme itu tidak serta merta terjadi dalam satu petikan jari
tetapi semua berjalan berubah menjadi kenyataan seiring waktu
Citra idealisme yang kumaksud bukan citra negeri dongeng
Citra idealisme negeri dongeng adalah saat menikah kisah berakhir dengan cerita bahagia selamanya
karena pada kenyataannya mewujudkan kebahagiaan yang selamanya akan terus membutuhkan waktu yang lama hingga jasad bertemu dengan kekekalan
Sederhananya pernikahan bagiku membutuhkan dasar yang benar dan kokoh untuk menjadi fondasi mengawalinya, dan membutuhkan tujuan dan visi yang jelas untuk membangunnya
Satu dasar yang sama, dan satu visi yang sama
untuk mewujudkan keluarga dan rumah tangga yang sesuai dengan citra ideal dan standar tertinggi ilahi
Aku tidak khawatir tentang hal-hal fisik, aku hanya berhikmat dan mempersiapkan mentalitas rumah tanggaku kelak,
suatu hari nanti cerita ini akan ku lanjutkan saat citra idealisme yang ku percayai menjadi kenyataan. Tunggulah.
Comments
Post a Comment