Impian dan Realita Lentera Desa
Ada banyak cerita yang ingin kuceritakan hari ini
tentang tempat dimana aku berada sekarang, tempat yang memberiku banyak pelajaran dan pengalaman berkesan
aku bertemu dengan banyak anak-anak yang memiliki latar belakang yang berbeda
aku bertemu dengan manisnya perilaku mereka sekaligus nakalnya perilaku mereka
ada banyak peristiwa yang mengisi hari hariku disini
sudah 7 minggu aku menapaki pasir di tanah ini
sudah 49 hari juga aku menyusuri laut yang membentang
menyisir ragam budaya dan kebiasaan penduduk setempat
mempelajari bagaimana mereka berpikir dan bertindak
awal mula aku merasa baik-baik saja
namun lambat laun aku merasa ada yang tidak benar terjadi disini
tidak benar dalam sudut pandangku memang, dalam batas rasionalku dalam batas idealismeku
Sederhananya bagaimana para orang tua mendidik anak-anak mereka
di desa ini banyak sekali kasus kekerasan yang dialami anak
mereka terluka bukan hanya di rumah namun juga di sekolah
ada kekerasan fisik dan kekerasan verbal yang mereka terima
bukan hanya mereka terima tetapi mereka juga lakukan terhadap sesamanya
aku heran, bingung dalam perasaan terbatas
ketika orang tua satu satu datang dan mengeluh atas perilaku anak mereka yang bermasalah
tanpa ku sadari hati kecilku pun mengeluh dan menjerit yang tak terdengar
mengapa mereka begini dan mengapa mereka begitu?
ada juga 16 anak juga yang mengalami masalah keterlambatan bahasa membaca menulis dan berhitung
ketika aku menerapkan metode belajarku kepada mereka, aku merasa ada pertentangan
aku sadar aku keras di bagian kognitif
aku menuntut mereka untuk segera bisa melakukan apa yang ku perintahkan
tanpa aku ajari dulu bagaimana melakukannya dengan baik dan benar
saat aku mengevaluasi diri dan aku menyadari kesalahanku
aku sadar bahwa waktunya sudah habis, dan kesempatanku untuk bertemu mereka semakin berkurang
ada hal lain dan tanggung jawab lain yang harus mereka penuhi dan kerjakan
aku merasa buruk sekali, dan aku merasa gagal
aku mencari cara bagaimana aku merefresh kembali otakku dan pikiranku
memang aku sadari aku tertekan dan terintimidasi oleh diriku sendiri
oleh target yang ku pasang sendiri
aku hanya akan meregangkan sedikit otot wajahku dan syaraf otakku
untuk kembali melihat dari sudut pandang yang lebih jauh dan lebih luas
bagaimana mereka dengan segala kelemahan dan kelebihannya
secara utuh, holistik dengan segala cita-cita dan harapan mereka
suatu hari nanti mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan
menjadi seperti apa yang mereka harapkan
ada nama-nama yang berkesan di hatiku
ada nama-nama yang ku ingin sentuh kehidupannya
secara pribadi
aku tahu mereka mampu, aku tahu mereka bisa namun ada yang membatasi diri dan kemampuan mereka
rasa cinta dan kasih sayang yang tulus
kepercayaan dan penghargaan yang tidak mereka dapati
aku tidak tahu apakah mereka merasa terintimidasi dan menangis tersedu sedu seperti apa yang pernah ku alami dulu
saat aku tak bisa bergaul dengan banyak orang
saat banyak orang tak memahamiku dan membiarkanku
dan aku tumbuh dalam pengabaian
membentukku menjadi seperti ini
aku ingin mengatakan bahwa masih ada kemungkinan transformasi itu terjadi dalam kehidupan mereka
mereka anak-anak yang dikehendaki untuk lahir
maka mereka juga dikehendaki untuk besar, bertumbuh dan berkembang dari segi pemikiran dan akal budi
aku tahu banyak hal yang akan mereka hadapi dan alami di masa depan
namun bagiku apa yang ditabur dan ditanam hari ini akan mengajarkan mereka banyak hal
untuk mempersiapkan diri menjelang hari esok yang misteri
seperti lautan yang begitu luas dan kedalamannya tidak terjangkau oleh alat biasa
pikiran dan hati anak-anak ini pun sedemikian luas dan dalam
tidak ada seorangpun yang dapat menebaknya, sejauhmana mereka menyimpan memori masa kecilnya dan
sejauh apa itu mengisi kehidupan mereka kelak
Aku hanya ingin menjadi perahu dayung yang mengitarinya dengan setia
sekalipun kecil dan perlahan namun dengan kesabaran aku akan mengarunginya
perlahan namun pasti pengaruh dan nilai yang ku sebar diantara luasnya hati mereka
suatu hari aku akan melihat dan merasakan masa depan hebat dari anak-anak ini
karena aku memimpikannya, maka aku mempercayainya, dan aku berjuang membuatnya menjadi kenyataan
Bagiku, inilah hal sederhana yang dapat diperbuat untuk
tunas bangsa.
Bukan dengan otot tangan yang mengepal,
bukan dengan urat leher
yang berteriak menuntut,
bukan dengan kerasnya kepala yang merasa pandai.
Aku
tak memiliki daya apapun, aku hanya memiliki kelemahlembutan untuk berbagi.
Berbagi cara untuk berkarya, berbagi cara untuk hidup di tengah kesulitan.
berbagi dan menanamkan mental untuk mempersiapkan banyak kemungkinan di masa depan
Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu.
Ada banyak kisah yang bisa dipilih untuk dipijaki.
Tetapi aku memilih tidak
untuk menghabiskan waktu,
aku memilih untuk menikmati waktu dengan kebersinaran
cerita.
bersinar di tengah-tengah kegelapan. bersinar ditengah-tengah
kebutuhan.
supaya mereka pun ikut bersinar di dalamnya.
Mereka akan belajar bagaimana menjadi sosok kasih dan
adil dalam satu waktu.
mereka akan belajar menjadi sosok sabar dan lemah lembut sekaligus tegas dan
disiplin.
dan terimakasih jika itu dapat menyentuh hati dan kehidupan kalian.
Bersinarlah terus, hai lenteraku.
Bambarano - 03122016
Comments
Post a Comment