Laporan Psikologi Pendidikan Metode Belajar
Oleh :
Trias Novita Ellsadayna (120541100031)
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
A. Nama Sekolah ............................................................................................. 1
B. Alamat Sekolah ............... .......................................................................... 1
C. Kelas............................................................................................................ 1
D. Jumlah Guru .............................................................................................. 1
E. Jumlah murid................................................................................................ 1
F. Lingkungan kelas.............. .......................................................................... 1
1. Ukuran Kelas................................................................................................ 1
2. Gaya Penataan Kelas.................................................................................... 1
3. Lingkungan Kelas ........................................................................................ 1
G. Hasil Observasi dan Wawancara
1. Metode Pembelajaran .................................................................................. 2
2. Cara Guru menghadapi perilaku bermasalah ............................................... 2
3. Kondisi kelas selama proses belajar mengajar ............................................. 2
H. Saran
1. Lingkungan Kelas............. ........................................................................... 3
a. Gaya Penataan Kelas ........ ........................................................................... 3
b. Model Tempat duduk .................................................................................. 3
c. Desain Lingkungan Fisik.............................................................................. 4
2. Metode Pembelajaran .................................................................................. 5
a. PembelajaranTutoring ....... ........................................................................... 5
b. Alasan .......................................................................................................... 5
c. Kemungkinan Aplikasi model pembelajaran ............................................... 5
d. Mekanisme aplikasi model pembelajaran .................................................... 6
3. Metode Pembelajaran ....... ........................................................................... 6
a. Pembelajaran Book Clubs ........................................................................... 6
b. Alasan .............................. ........................................................................... 6
c. Kemungkinan Aplikasi model pembelajaran ............................................... 7
d. Mekanisme aplikasi model pembelajaran .................................................... 7
4. Metode Pembelajaran ....... ........................................................................... 7
a. Pembelajaran Jigsaw.......... ........................................................................... 7
b. Alasan .......................................................................................................... 8
c. Kemungkinan Aplikasi model pembelajaran ............................................... 8
d. Mekanisme aplikasi model pembelajaran .................................................... 8
Lampiran .......................................................................................................... 9
A.
Nama Sekolah
SDN Antirogo 2 Jember
B.
Alamat Sekolah
Jl. Sarangan no 102 Jember
C.
Kelas
V SD
D.
Jumlah Guru
- Satu Guru Kelas (Guru
wali) mengajar delapan mata pelajaran
- Dua Guru Fak, yaitu guru
Agama dan guru Olahraga
E.
Jumlah Murid
30 murid
F.
Lingkungan Kelas
1.
Ukuran Kelas
7 m x 8 m
2.
Gaya Penataan Kelas
-
Posisi bangku
berubah-ubah sesuai metode yang sedang digunakan. Kadang menghadap satu arah,
kadang bangku disusun berkelompok, berpencar, dan kadang membentuk huruf U
-
Kelas juga
menggunakan alam terbuka, dengan duduk melingkar di luar ruangan, kemudian
berpencar setiap kelompok untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya
mengenai yang ada di sekitarnya (sesuai dengan subjek mata pelajaran yang
diajarkan)
3.
Lingkungan Kelas
-
Kondusif,
menyenangkan, suasana hidup.
-
Di dalam kelas
ada papan data berisi jadwal pelajaran, agama siswa, mutasi siswa, grafik taraf
serap, rangking, pekerjaan orang tua, absen, kelompok belajar, dan jadwal
piket.
-
Juga terdapat
papan pajangan karya siswa, denah tempat duduk dan gambar peraga
G.
Hasil Observasi dan Wawancara
1.
Metode Pembelajaran
-
Pertanyaan dan
Diskusi
-
Pengamatan
langsung ke kandang kambing, sapi, bebek, buruh, sawah (sesuai dengan subjek
mata pelajaran yang diajarkan)
-
Mengelompokkan
benda-benda isolator dan konduktor dengan menghadirkan secara real
benda-bendanya di hadapan murid sehingga murid bisa mengamati dan mengingatnya
secara konkrit. (sesuai dengan subjek mata pelajaran yang diajarkan)
2.
Cara Guru menghadapi perilaku
bermasalah
-
Memanggil
secara khusus murid yang bermasalah dengan tujuan memberi motivasi dan nasihat
-
Memanggil
orangtuanya ke sekolah untuk mendapatkan informasi secara lebih jelas bagaimana
perilaku siswa apabila sedang dirumah, dan memberitahu masalah murid ketika di
sekolah, kemudian mencari solusi pemecahan masalah bersama, selain itu orangtua
di motivasi untuk selalu bisa mendampingi anaknya ketika dirumah, baik itu
ketika belajar maupun saat berinteraksi dengan teman-temannya di rumah.
3.
Kondisi kelas selama proses
belajar-mengajar
-
Suasana hidup,
kondusif dan menyenangkan
-
Murid patuh
terhadap instruksi guru
-
Semua murid
bekerjasama dengan baik dan bisa mengikuti pelajaran dengan seksama
H.
Saran
1.
Lingkungan Kelas
a.
Gaya Penataan Kelas
1.
Gaya auditorium tradisional,
gaya susunan kelas dimana semua murid duduk menghadap guru dan gaya tatap muka (face-to-face), susunan kelas
dimana murid saling menghadap. (sudah
dilakukan oleh guru)
2.
Gaya off-set, sejumlah murid
(biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku tetapi tidak duduk berhadapan
langsung satu sama lain
3.
Gaya seminar, sejumlah besar
murid (10 atau lebih) duduk disusunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U. (bentuk huruf U sudah dilakukan oleh
guru)
4.
Gaya klaster (cluster),
sejumlah murid (biasanya empat sampai
delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil
c.
DESAIN LINGKUNGAN FISIK KELAS
Desain lingkungan fisik kelas adalah lebih dari
sekadar penataan barang dikelas. Guru
harus memikirkan bagaimana desain lingkungan kelas, agar seluruh murid dan
semua penghuni kelas merasa nyaman didalamnya. Desain ini bisa meliputi gaya
penataan tempat duduk murid, penempatan kursi meja guru, penempatan papan
tulis, penempatan papan data, penempatan alat-alat kebersihan seperti tempat
sampah, sapu dan serok, kemudian juga dengan pajangan-pajangan yang ada di
dinding dinding kelas. Semua itu harus dipikirkan guru agar suasana belajar di
dalam kelas bisa menyenangkan dan hidup.
Saran untuk penataan tempat duduk murid adalah
berubah-ubah sesuai dengan mata pelajaran dan metode yang disesuaikan. Letak
pajangan-pajangan di sekeliling kelas, dengan content: gambar pahlawan,
kata-kata motivasi, kebhinekaan Indonesia, peta, dan pajangan lainnya yang
mendukung proses belajar mengajar dan menambah keindahan kelas. Warna cat dalam
kelas juga sebisa mungkin adalah warna yang terang dan menambah minat dan
gairah siswa untuk belajar. Sedangkan papan tulis berada di depan tengah, dan
alat-alat kebersihan di sudut belakang ruang kelas. Tempat duduk guru juga bisa
berubah disesuaikan dengan posisi duduk murid, dan tetap guru terlihat oleh
murid dan memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.
2.
Metode Pembelajaran
a.
Nama / Jenis Pembelajaran:
Tutoring
b.
Alasan
Karena pada dasarnya Tutoring adalah pelatihan
kognitif antara pakar dengan pemula. Tutoring yang dimaksud disini adalah tutor
teman sebaya, jadi terjadi antara murid yang lebih pandai dan ahli di suatu
mata pelajaran mengajari atau memberikan transfer ilmu kepada anak yang kurang
pandai. Tutoring individual adalah strategi yang efektif yang
menguntungkan banyak murid, terutama mereka yang kurang pandai dalam suatu
pelajaran.
c.
Kemungkinan Aplikasi model
pembelajaran
Model pembelajaran seperti ini sangat memungkinkan
untuk diaplikasikan dalam sebuah gaya kluster dimana para murid duduk
berkelompok 6-10 murid dan diantaranya ada 1 anak yang lebih pandai. Model pembelajaran
dengan tutoring dapat mempermudah usaha Guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan
kepada murid, dan menjalin kerjasama dan saling membantu di antara para murid
sendiri.
d.
Mekanisme Aplikasi model
pembelajaran
Mekanisme pengaplikasian
model pembelajaran ini adalah:
1.
Kelas ditata
dengan gaya kluster dengan 4 buah meja disusun hingga membentuk persegi, dan
murid duduk melingkar di sekeliling meja.
2.
Jadi satu
kelas terdiri dari 3 kluster, dan masing-masing kluster terdapat minimal 1 anak
yang kemampuannya lebih pandai dari teman sebayanya.
3.
Guru
memberikan sebuah materi mata pelajaran, misal matematika. Guru menjelaskan
secara rinci dan jelas, kemudian memberikan tugas atau beberapa soal pengayaan
untuk memantau kemampuan murid dalam menerima materi yang diajarkan.
4.
Setelah itu
tugas dari masing-masing tutor di setiap kluster adalah menerangkan/menjelaskan
ulang kepada teman-teman yang ada di kelompoknya apabila ada dari mereka yang
masih belum paham tentang apa yang diajarkan guru. Tetapi soal pengayaan
tersebut tetap dikerjakan secara individu
3.
Metode Pembelajaran
a.
Nama / Jenis Pembelajaran
Book
Clubs atau Klub Buku
b.
Alasan
Karena metode ini adalah klub buku adalah
pembelajaran bersama teman sebaya (peer learning) dan menggunakan
diskusi atas literatur yang dipadu oleh murid. Guru bertindak sebagai
pembimbing tetapi memberi murid banyak tanggung jawab dalam mendiskusikan teks.
Dengan metode klub buku ini juga dapat memicu meningkatkan minat baca anak, dan
mendorong anak untuk menyukai membaca berbagai macam sumber literatur demi
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mereka.
c.
Kemungkinan Aplikasi model
pembelajaran
Klub buku adalah cara yang efektif dan sangat
memungkinkan untuk dilakukan baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas.
Apabila dilakukan di dalam kelas gaya penataan ruang kelas dapat menggunakan
gaya off-set. Dan apabila dilakukan di luar ruangan dapat dilakukan di bawah
pohon, di atas rumput/tikar di taman sekolah dengan gaya duduk kluster
melingkar
d.
Mekanisme Aplikasi model
pembelajaran
1.
Murid dibagi
dalam sebuah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang.
2.
Masing-masing
kelompok ditugaskan untuk membaca satu judul buku yang sesuai dengan materi
pelajaran yang diajarkan, contoh Bahasa Indonesia
3.
Misal tema
yang ditetapkan mengenai Lingkungan Hidup. Masing-masing kelompok bebas memilih
judul buku atau cerita apa saja yang berkaitan dengan Lingkungan
4.
Kemudian
masing-masing kelompok mendiskusikan isi dari bacaan mereka dan mengulasnya
secara kelompok. Setiap orang bisa mengaitkan bacaan dengan kehidupan mereka
sendiri, menjelaskan atau meresume teks, mengambil kesimpulan dan mengkritik
kualitas teks.
5.
Masing-masing orang wajib memberikan
pendapatnya didalam kelompoknya.
6.
Setelah
masing-masing kelompok selesai mendiskusikannya, guru meminta seorang
perwakilan dari setiap kelompok untuk bercerita atau mempresentasikan atau
mendemonstrasikan hasil diskusinya dan membagikannya kepada teman-teman yang
lain (bisa dalam bentuk narasi, drama, deskriptif, atau puisi)
4.
Metode Pembelajaran
a.
Nama / Jenis Pembelajaran
Kelas
JigSaw
b.
Alasan
Karena kelas jigsaw yaitu kelas dibagi dalam 5-6 kelompok yang beranggotakan 5-6
orang dan dimana masing-masing kelompok anggotanya terdiri dari bebagai latar belakang yang berbeda. Kelas Jigsaw ini adalah pendekatan pembelajaran
kooperatif di mana enam anggota tim tersebut mengerjakan material yang dipecah
menjadi bagian-bagian.
c.
Kemungkinan Aplikasi model
pembelajaran
Kelas Jigsaw sangat bisa dilakukan sebagai strategi
untuk menyatukan murid
yang berbeda latar belakang keluarga, status sosial,
kemampuan akademik, dan karakter. Kelas Jigsaw dilakukan tidak rumit karena
disesuaikan dengan mata pelajaran yang dapat diselesaikan secara bersama-sama
dan membawa kesenangan bagi murid untuk saling berinteraksi dan bergotong
royong dengan teman-temannya. Murid diminta untuk mengerjakan beberapa bagian
tugas yang berbeda dari suatu tugas
untuk meraih tujuan yang sama.
d.
Mekanisme Aplikasi model
pembelajaran
1.
Murid dibagi
dalam sebuah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang.
2.
Masing-masing
kelompok ditugaskan mengerjakan suatu kreatifitas untuk menghias kelas (yang
sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, contoh Kesenian dan Ketrampilan)
3.
Guru bisa
membagi tugas setiap kelompok dengan mengambil undian. Misal ada kelompok yang
mengerjakan gambar pajangan, ada kelompok yang membuat vas bunga, ada kelompok
yang membuat bunga, ada kelompok yang membuat taplak meja, ada kelompok yang
membuat hiasan gantung seperti burung dan lain sebagainya.
4.
Masing-masing kelompok bebas memilih bentuk
kreatifitas apa yang akan dikerjakan sesuai dengan tugas yang sudah diambilnya.
Mereka duduk berkelompok dengan gaya kluster dan mulai mengerjakan
pekerjaannya.
5.
Setelah
masing-masing kelompok selesai membuat karya kreatifitasnya, maka semuanya
bersama-sama bergotong royong membersihkan kelas, dan memasang hiasan-hiasan
yang sudah mereka buat.
LAMPIRAN
A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran
Hari/Tanggal : 12 Januari 2014
I.
Standar
Kompetensi
·
Memahami gejala (peristiwa) di Indonesia
dan sekitarnya
II. Kompetensi Dasar
·
Mengenal cara-cara menghadapi bencana
alam
III. Indikator
·
Menjelaskan cara-cara menghadapi bencana
alam
IV. Tujuan Pembelajaran
·
Siswa dapat menjelaskan tentang
cara-cara menghadapi bencana alam
·
Karakter siswa yang diharapkan:
Disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, jujur, dan ketelitian.
V. Materi Ajar
·
Cara menghadapi bencana alam
VI.
Metode
Pembelajaran
·
Penugasan
·
Diskusi
·
Demonstrasi
VII.Langkah-langkah Pembelajaran
·
Kegiatan awal
1.
Apersepsi:tanya jawab tentang bencana
yang pernah terjadi di Indonesia.
2.
Memberikan motivasi dan menjelaskan
tujuan pembelajaran
·
Kegiatan inti
1.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
ü Menjelaskan
tentang jenis-jenis bencana alam
ü Menjelaskan
tentang cara-cara menghadapi bencana alam
ü Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
ü Memfasilitasi
peserta didik melakukan percobaan di laboraturium, studio, atau lapangan.
2.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
ü Tanya
jawab tentang cara-cara menghadapi bencana alam
ü Mendiskusikan
tentang cara-cara menghadapi bencana alam
ü Mengamati
gambar bencana alam
ü Menentukan
cara-cara menghadapi bencana alam
ü Mempresentasikan
hasil diskusi
3.
Konfirmasi
ü Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
ü Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
·
Kegiatan Penutup
ü Bersama-sama
dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran
ü Melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kgiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
ü Memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
ü Merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling, dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
ü Kesimpulan
guru dan siswa
ü Evaluasi
VIII. Alat dan Sumber Bahan
·
Gambar contoh jenis bencana Alam
·
Buku IPA kelas V
IX. Evaluasi
·
Tulis
·
Lisan
Format Lembar Kerja
Siswa
Nama
Kelompok: _____________________
1.
Isilah kolom dibawah ini:
No
|
Jenis Bencana Alam
|
Cara Menghadapi
|
Comments
Post a Comment