Pemimpin: Pengayom atau Pemangsa


Pemimpin: Pengayom atau Pemangsa
Oleh: Trias Novita Ellsadayna

Tentu kita sering mendengar istilah atau pasemon dalam bahasa jawa yang berbunyi “pager mangan tanduran”. Istilah ini menggambarkan tentang kehidupan pemimpin yang tidak lagi mengemban tugasnya dengan baik malah mencelakakan orang-orang yang dipimpinnya.    Pemimpin, yaitu orang-orang yang memiliki pengaruh besar di masyarakat, dan tentunya sangat disegani. Menjadi seorang pemimpin itu adalah mandat dari Tuhan yang harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, dan juga karena kehidupan suatu bangsa ditentukan oleh pemimpinnya. Kerusakan yang terjadi ditengah-tengah suatu bangsa atau masyarakat itu juga tidak akan lepas dari faktor pemimpinnya.
            Begitu banyak ketidaktaatan dan  pembenaran diri yang akhirnya mendatangkan hukuman. Tidak hanya atas diri sendiri tapi juga atas orang yang menjadi tanggungjawabnya. Dan faktanya, kita pemuda yang dipilih Tuhan untuk menjadi calon pemimpin atas bangsa ini juga seringkali membela diri. Mengapa kita sering melakukannya? Sebagai manusia berdosa tentu, itu merupakan hidup alami atau daging kita yang selalu ingin merasa benar, dan mungkin salah satu bentuk dari egosentris kita. Dan kita tidak bisa menolak, bahwa itu merupakan defense mekanism yang secara otomatis tercipta di otak kita, dan akhirnya menjadikan sebuah sikap reflek dari manusia berdosa.  Lalu seberapa banyak kita mendapati fakta “pager mangan tanduran” di sekitar kehidupan kita?  Saat kita mau membuka mata atas persoalan yang terjadi ditengah bangsa ini terutama persoalan yang terjadi karena mental pemimpin yang buruk, maka kita akan sadar bahwa begitu banyak yang harus kita lakukan.  Dimulai dengan berdoa untuk bangsa, memiliki visi dan misi yang dapat dimulai dari diri sendiri dalam bentuk hal-hal yang sederhana. Seperti mulai membuka wawasan lebih luas dengan membaca buku lebih banyak, berdiskusi dan menyatakan kebenaran dengan mengasihi sesama, menolong orang lain yang tertindas dan membutuhkan pertolongan. Memberi waktu kita, talenta kita untuk menjangkau mereka yang membutuhkan kasih Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial