Proposal PKM-K karya pemikiran Mahasiswa UTM


A. JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Ketela Rambat dalam Produksi Baksow Terbang (Bakso Rainbow Tela Rambat Bangkalan) oleh Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Belakangan ini masyarakat semakin waspada terhadap makanan siap saji, karena munculnya dugaan tentang bahaya makanan yang berdampak negatif terhadap kesehatan. Hal tersebut terjadi akibat dari salah memilih makanan untuk dikonsumsi. Kasus di atas memunculkan ide mengolah makanan berkarbohidrat alami seperti umbi-umbian. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dari segi manfaat dan kegunaannya, namun semua itu tergantung pada tingkat kreativitas individu dalam memanfaatkannya. Seperti yang diketahui pada umumnya, tanaman di Indonesia biasanya diolah menjadi obat-obatan, kosmetik, dan makanan. Begitu pula dengan ketela rambat, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia hanya dijadikan sebagai makanan selingan dalam daftar menu keluarga. Dalam pengolahan ketela rambat, biasanya hanya sekedar dikukus atau digoreng, ada pula yang dibuat keripik atau gethuk. Padahal melihat kadar manfaat dari ketela rambat banyak yang bisa dilakukan dengan bahan dasar ketela rambat.

Di Indonesia, ketela rambat sangat mudah didapatkan di berbagai wilayah, termasuk di pulau Madura khususnya Kabupaten Bangkalan. Melihat hal tersebut, muncul ide untuk memanfaatkan sumber daya lokal yaitu ketela rambat, untuk menjadi salah satu produk yang kreatif dan menjual. Hal ini juga bertujuan untuk dapat memberikan sumbangan produk khas
dari daerah Madura. Melihat tujuan di atas memberikan gambaran ide pada mahasiswa untuk mencoba berwirausaha dengan cara memanfaatkan bahan dasar utama yaitu ketela rambat. Mudahnya memperoleh bahan dasar yaitu ketela rambat di daerah Madura menginspirasi penulis sebagai mahasiswa untuk mengolah bahan dasar tersebut yang awalnya bernilai
relatif rendah menjadi suatu makanan olahan yang berkualitas baik dari segi kesehatan maupun harga jual.
Ketela rambat dari segi manfaat memiliki kandungan pati, beta karoten, karbohidrat, sukrosa dan selulosa. Ketela juga mengandung gizi yang tidak kalah kaya dengan daging, dan perbandingannya dapat dilihat sebagai berikut :

Perbandingan kandungan gizi dalam daging dan ketela per 100 gram:
No Kandungan Ketela Daging
1. Protein 1, 80/gram 1,75/gram
2. Lemak 0,70/gram 0,22/gram
3. Kalori 123 Kkal 2,73 Kkal
(Sumber : http//cybex.deptan.go.id, direktorat gizi depkes RI 1981)

Selain di atas, dari segi penyembuhan ketela rambat dapat bermanfaat untuk penyembuhan kanker, tipes, peradangan, rabun ayam, bronkhitis, diabetes, penambahan berat badan. Ketela rambat juga efektif untuk menghentikan ketergantungan pada rokok, minuman beralkohol, serta narkotika. Selain itu ketela sangat baik bagi pembuluh darah vena
dan arteri. Kandungan yang terdapat pada ketela rambat yaitu konsentrasi beta karoten yang tinggi dan kombinasinya dengan vitamin E dapat memberikan efek positif terhadap penyembuhan stroke dan serangan jantung. Beta karoten dan fosfor yang ada di dalamnya sangat baik bagi kesehatan mata dan kardiovaskuler. (http//infosehatdancantik.blogspot.com)

Jadi, dengan mengonsumsi ketela rambat dapat meningkatkan ketajaman daya ingat, kesegaran kulit, dan organ tetap terjaga. Dengan harga ketela rambat yang relatif murah dan manfaatnya yang begitu besar bagi tubuh maka penulis memiliki ide untuk memanfaatkan ketela rambat sebagai bahan dasar dalam proses pembuatan makanan dengan variasi terbaru yang akan digemari masyarakat yaitu bakso, yang tentunya dengan harapan dari pemanfaatan ketela rambat ini dapat menaikkan nilai jual dari ketela rambat itu sendiri. Bakso adalah makanan yang akrab di telinga masyarakat, namun yang sering didengar adalah bahan dasar dari bakso adalah daging. Pada awalnya bakso dikenalkan di Indonesia
oleh orang Cina, bakso sendiri di Negara Cina berarti daging babi. Namun di Indonesia bakso berkembang dan dibuat dari daging sapi. Di era ini perkembangan bakso semakin pesat dan berkembanglah jenis-jenis bakso dengan berbagai cita rasa seperti bakso jamur, bakso ikan tuna, dan bakso keju. Namun sejauh ini, belum ada yang menambah bahan dasar bakso dari ketela rambat. Penulis bertujuan untuk merubah persepsi masyarakat tentang bakso yang hanya terbuat dari daging sapi penuh, dengan menciptakan dan membuat terobosan baru yaitu pemanfaatan ketela rambat sebagai bahan dasar pembuatan bakso. Dengan inovasi terbaru dari segi kuah dan cita rasa yang akan disajikan serta memiliki tampilan yang
berwarna-warni sehingga penulis menamainya “Baksow Terbang” (Bakso Rainbow Tela Bangkalan)
Keuntungan yang penulis dapat dengan menggunakan istilah bakso adalah bakso telah dikenal masyarakat dan merupakan sebuah hidangan dengan harga ekonomis yang dapat dibeli oleh masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari ekonomi bawah sampai ekonomi tinggi. Kesempatan untuk mengembangkan usaha ini masih terbuka lebar karena jumlah
pesaing yang menawarkan jenis panganan baru seperti ini belum ada. Dengan nama “Baksow Terbang” akan membuat masyarakat penasaran tentang makanan yang penulis hasilkan sehingga akan semakin banyak orang yang ingin mencoba dan ingin merasakan jenis bakso terbaru yang ada di lingkungan mereka. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk
mengangkat judul “ Pemanfaatan Ketela Rambat dalam Produksi Baksow Terbang (Bakso Rainbow Tela Bangkalan) oleh Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura“.

Penulis tertarik untuk mengembangkan usaha “Baksow Terbang“ ini dengan berbagai alasan dan pertimbangan, diantaranya karena, (1) harga daging sapi di pasaran cukup mahal (2) keinginan memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah Madura yang cukup mudah untuk didapat (3) harga bahan baku terjangkau (4) tekstur bahan baku yang mudah diolah, (5)
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencoba jenis varian baru dari bakso (6) membuka lapangan kerja baru, (7) dan sebagai acuan bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kewirausahaan.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik sebuah rumusan masalah yaitu:
Bagaimana cara mengolah ketela rambat menjadi bakso yang lebih unggul dibanding bakso daging sekaligus memiliki daya jual tinggi di pasaran?

D. TUJUAN
Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan ketela rambat menjadi Baksow Terbang agar lebih unggul dibandingkan bakso daging serta mengidentifikasi strategi pemasaran agar bernilai jual tinggi

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Kewirausahaan ini adalah barang dan jasa komersial dan artikel. Penulis menghasilkannya dalam bentuk “Baksow Terbang” yaitu sebuah kuliner varian baru yang ada di Madura. Oleh sebab itu, dengan adanya Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahan (PKMK) penulis membutuhkan sebuah tempat khusus sebagai tempat singgah bagi masyarakat yang ingin menikmati hidangan yang penulis buat. Harapan nantinya akan menjadi sebuah warung bakso dan penulis menyebutnya dengan “Kedai Pelangi”, mencerminkan jenis bakso yang penulis jual. Seiring berjalannya waktu, penulis berharap usaha ini akan terus berkembang dan dapat membuka cabang di beberapa tempat di Madura sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian masyarakat Madura.
Kegiatan usaha yang penulis jalankan ini merupakan usaha yang mempunyai tingkat kreativitas dan inovasi tinggi, sehingga usaha ini pantas dan layak untuk diberi perhatian serius dan dikembangkan. Di samping bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mencari alternatif makanan baru yang memiliki keunikan dalam cita rasanya, kegiatan ini juga turut serta mendukung peningkatan perekonomian rakyat kecil contohnya petani ketela, serta memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk memanfaatkan hal sederhana menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi.

F. KEGUNAAN

Aspek Ekonomi
Pembuatan usaha makanan merupakan sebuah terobosan bagi terciptanya pemberdayaan ekonomi baru bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa sehingga dapat terciptanya kemandirIan dalam berwirausaha. Dengan memanfaatkan bahan ketela rambat yang mudah didapat, penulis mendapatkan sebuah sarana untuk mengangkat ekonomi masyarakat Madura dan menambah varian makanan yang diciptakan dari ketela rambat.
Aspek Ketenagakerjaan
Banyaknya waktu luang di luar kuliah mahasiswa sudah selayaknya dimanfaatkan mahasiswa untuk diisi dengan berbagai hal positif. Mahasiswa harusnya memanfaatkan waktu secara efisien, tanpa harus membuang waktunya untuk kegiatan yang kurang bemanfaat dan tidak menghasilkan. Untuk itu, penulis mencoba mengajak mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat
dalam hal kuliner, sekaligus nantinya bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin praktek langsung bagaimana rasanya berwirausaha yang sesungguhnya. Usaha tersebut bisa dijadikan sebagai sarana pemberdayaan pemuda pengangguran yang ada di Bangkalan untuk membantu mengembangkan usaha kuliner. Kondisi ini akan berdampak baik bila nantinya usaha ini direspon masyarakat dan berkembang sesuai harapan penulis.


Cara memproduksi ”Baksow Terbang” dengan rincian tahapan sebagai berikut :
Cara Pembuatan Bakso

1. Membuat Tepung Tela
a. Ketela rambat dikupas kemudian dirajang tipis-tipis atau disawut. Penyawutan dilakukan dengan alat penyawut /perajang yang digerakan secara manual atau tenaga motor. Sawut yang dihasilkan berupa irisan-irisan ketela dengan lebar 0,2 – 0,4 cm, panjang 1 – 3 cm, dan tebal 0,1 – 0,4 cm. Sawut basah ditampung dalam bak pelastik atau wadah lain yang tidak korosif,
b. Rendam sawut basah dengan larutan garam dapur dan cuka selama 1 jam hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan getah yang masih melekat pada sawut ketela rambat, tahap ini penting agar menghasilkan tepung ketela rambat yang putih.
c. Perendaman dengan larutan garam menyebabkan sawut ketela rambat akan basah, sehingga untuk menghilangkan air dan larutan tersebut dilakukan pengepresan yang akan mempercepat waktu pengeringan sawut ketela rambat.
d. Hasil pengepresan sawut biasanya bergumpal, agar cepat kering, gumpulan tersebut harus diremahkan dengan memakai tangan secara pelan-pelan dan merata.
e. Sawut ketela rambat yang sudah dipres memerlukan waktu pengeringan (penjemuran) selama 10 – 16 jam, sedangkan sawut tanpa pres harus dijemur selam 30 – 40 jam. Pengeringan sawut sampai mencapai kadar air 12 – 14 %, bila kadar air masih tinggi dapat mengakibatkan sawut/tepung ketela rambat tidak tahan disimpan dan menurun kualitasnya. Penjemuran dilakukan diatas rak, menggunakan alas dari bahan yang tidak korosif
f. Penggilingan sawut kering menjadi tepung ketela rambat dapat menggunakan mesin penepung beras yang banyak beredar dipasaran. Agar efesien, penepungan dilakukan dua tahap, yaitu a) penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh), b) penggilingan/penepungan dengan saringan lebih halus (80 mesh)
g. Tepung tela siap untuk dicampur ke dalam adonan bakso

2. Membuat bakso
a. Siapkan setengah sdt merica bubuk, seperempat sdt penyedap rasa, 2 siung bawang putih yang telas dihaluskan, putih telur, setengah sdt kecap ikan, setengah sdt garam halus, dan ketela rebus yang telah dikupas kulitnya dan dilumatkan
b. Masukkan ikan tengiri, ketela, putih telur, merica bubuk, air es, penyedap rasa, bawang putih, dan kecap ikan ke dalam food processor. Proses hingga halus.
c. Tambahkan tepung tela, garam, dan minyak goreng. Proses kembali hingga rata. Tambahkan karagenan dengan takaran 1-2% dari berat total adonan sebagai pengenyal.
d. Letakkan adonan bakso di tangan kiri, kepalkan tangan hingga adonan bakso keluar di antara jari telunjuk dan jempol berbentuk bulatan kecil. Lepaskan bulatan bakso dengan bantuan sendok.
e. Masukkan ke dalam air panas, lakukan hingga adonan habis.
f. Rebus bakso ikan dengan api kecil hingga mengapung dan matang. Angkat dan tiriskan.

3. Membuat Pelengkap Bakso
a. Siapkan lembar pangsit, tahu goreng, Ketela kukus yang telah dilumatkan, Merica bubuk, Bawang merah 2 siung yang telah dihaluskan, Garam dan penyedap rasa
b. Campurkan merica bubuk, bawang merah, garam dan sedikit pnyedap rasa kedalam keleta yang telah halus. Aduk hingga rata dan membentuk adonan
c. Ambil adonan dengan ukuran satu sendok teh, dan letakkan diatas lembaran pangsit lalu goreng dan tiriskan.
d. Untuk membuat tahu tela, adonan ketela tadi dicampur dengan tepung tela yang telah disiram air hangat, aduk hingga rata hingga terbentuk adonan baru untuk menjadi isi
e. Tahu goreng diiris bagian tengahnya dan masukkan adonan isi ke dalam tahu. Lalu kukus dan angkat.

4. Membuat Kuah Bakso
a. Haluskan bawang putih dan tambahkan bubuk merica ke dalamnya
b. Lalu rebus dengan air yang banyak dengan diberi kaldu sesuai selera

5. Cara Penyajian
a. Letakkan mie hijau yang telah direbus, bakso sedang 2 buah dan bakso kecil 1 buah, irisan 1 tahu goreng, dan 1 buah tela pangsit ke dalam mangkok
b. Siram dengan kuah bakso yang hangat
c. Taburkan bawang daun, dan bawang goreng diatasnya
d. Baksow Terbang siap untuk dinikmati

Penulis
Szaiko, Lologh, Shin, Hanatakaruki

(Selebihnya adalah HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL PENULIS, agar tidak terjadi Plagiasi. Semoga Bermanfaat)




*You'll find the treasure if you also click this*

Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial