LAPORAN PSIKODIAGNOSTIK (Teknik Interview)
WAWANCARA
SETTING : PSIKOLOGI KLINIS
TEMA : GANGGUAN DEPRESI PADA REMAJA USIA 18 TAHUN
(Oleh: Trias Novita Ellsadayna)
Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura
Masella, dkk
(dalam Meiwati, 1994) menyatakan bahwa depresi merupakan suatu gangguan yang
umum, dan dapat terjadi pada siapa saja namun berbedadidalam mengekspresikannya
tergantung pada individu yang bersangkutan. Gangguan depresi dapat diawali
dengan munculnya perasaan-perasaan negative antara lain : kesedihan,
keputusasaan, kekecewaan yang dialami oleh seseorang secara berulang kali.
Namun demikian depresi berbeda dengan kesedihan, kekecewaan atau keputusasaan
seperti biasanya terjadi. Perbedaan ini terdapat pada intensitas dan lamanya
peristiwa-peristiwa negatif tersebut terjadi.
Beck (1985)
memberikan batasan mengenai depresi dengan atribut-atributnya yaitu : perubahan
suasana hati yang spesifik seperti kesedihan, kesepian dan apati : konsep diri
yang negatif disertai dengan perasaan-perasaan menyalahkan dan mencela diri
sendiri : keinginan untuk menghindar, sembunyi atau mati : perubahan-perubahan
vegetatif seperti tidak ada nafsu makan, tidak dapat tidur dan kehilangan
dorongan seksual: perubahan tingkat aktivitas seperti retardasi atau agresi. Depresi
dianggap abnormal bila di luar kewajaran dan berlanjut terus sampai saat-saat
dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali (Atkinson, 1991).
Ciri-cirinya antara lain tidak ada harapan, patah hati, mengalami
ketidakberdayaan berlebihan, selalumemikirkan kekurangan diri dan rasa tidak
berarti.
Webster Dictionary (dalam Maurus, 2009, h.
23) mengartikan depresi sebagai suatu kondisi emosional yang bersifat normal
atau patologis, yang ciri khasnya ialah rasa kecil hati, rasa tidak mampu, dan
sebagainya. Tidak jauh beda dengan pengertian tersebut adalah pengertian dalam
bidang klinis (dalam Maurus, 2009, h. 24) yang menyatakan bahwa depresi adalah
rasa sedih yang dalam dan menyakitkan, biasanya disertai dengan rasa bersalah
dan mengasihani diri sendiri.
Sedangkan
menurut APA (dalam Nevid, dkk., 2005, h. 230), diagnosis dari gangguan
depressive mayor (major depressive disorder juga disebut depresi mayor)
didasarkan pada munculnya satu atau lebih episode mayor tanpa adanya riwayat
episode manik (manic) atau hipomanik (hypomanic). Dalam episode depresi mayor,
orang tersebut mengalami salah satu di antara mood depresi (merasa sedih, putus
asa atau terpuruk) atau kehilangan minat/rasa senang dalam semua atau berbagai
aktivitas untuk periode waktu paling sedikit 2 minggu.
Depresi terdiri dari beberapa aspek (Nevid, dkk., 2005, h. 230), yaitu:
Depresi terdiri dari beberapa aspek (Nevid, dkk., 2005, h. 230), yaitu:
1. Emosional,
Perubahan pada mood (periode terus-menerus dari perasaan terpuruk, depresi,
sedih, atau muram), penuh airmata atau menangis, meningkatnya iritabilitas
(mudah tersinggung), kegelisahan, atau kehilangan kesabaran.
2. Motivasi,
Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai (kegiatan) di
pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur, menurunnya tingkat
partisipasi sosial atau minat pada aktivitas social, kehilangan kenikmatan atau
minat dalam aktivitas menyenangkan, gagal untuk berespons pada pujian atau
reward.
3. Perilaku
motorik, Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan dari biasanya, perubahan
dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih
awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di pagi
buta–disebut mudah terbangun di pagi buta), perubahan dalam selera makan (makan
terlalu banyak atau terlalu sedikit), perubahan dalam berat badan (bertambah
atau kehilangan berat badan), berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya
di tempat kerja atau di sekolah.
4. Kognitif,
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih, berfikir negatif mengenai diri
sendiri dan masa depan, perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di
masa lalu, kurangnya self-esteem atau merasa tidak adekuat, berfikir akan
kematian atau bunuh diri.
III. DEFINISI OPERASIONAL
Dari beberapa definisi dalam tinjauan
pustaka di atas dapat dioperasionalisasikan bahwa depresi adalah kondisi atau
keadaan emosional berupa episode mood depresif yang ditandai dengan perubahan
suasana hati yang spesifik seperti kesedihan, kesepian dan apati, terpuruk,
putus asa, rasa bersalah, mengasihani diri sendiri, dan kehilangan minat dalam
berbagai aktivitas. Perbedaan depresi dengan dengan kesedihan, kekecewaan atau
keputusasaan seperti biasanya terjadi terdapat pada intensitas dan lamanya
peristiwa-peristiwa negatif tersebut terjadi yaitu dalam periode waktu paling
sedikit dua minggu, dapat terjadi pada siapa saja.
IV. INDIKATOR
Depresi
terdiri dari beberapa aspek (Nevid, dkk., 2005, h. 230), yaitu:
1. Emosional,
Perubahan pada mood (periode terus-menerus dari perasaan terpuruk, depresi,
sedih, atau muram), penuh airmata atau menangis, meningkatnya iritabilitas
(mudah tersinggung), kegelisahan, atau kehilangan kesabaran.
2. Motivasi,
Perasaan tidak termotivasi, atau memiliki kesulitan untuk memulai (kegiatan) di
pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur, menurunnya tingkat
partisipasi sosial atau minat pada aktivitas social, kehilangan kenikmatan atau
minat dalam aktivitas menyenangkan, gagal untuk berespons pada pujian atau
reward.
3. Perilaku
motorik, Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan dari biasanya, perubahan
dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih
awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di pagi
buta–disebut mudah terbangun di pagi buta), perubahan dalam selera makan (makan
terlalu banyak atau terlalu sedikit), perubahan dalam berat badan (bertambah
atau kehilangan berat badan), berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya
di tempat kerja atau di sekolah.
4. Kognitif,
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih, berfikir negatif mengenai diri
sendiri dan masa depan, perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di
masa lalu, kurangnya self-esteem atau merasa tidak adekuat, berfikir akan
kematian atau bunuh diri.
V. PANDUAN
WAWANCARA
Aspek
|
Guide
Interview
|
Emosional
|
1.
Jika ada sesuatu yang buruk terjadi, apa yang kamu lakukan?
|
2.
Berapa lama kamu menangis?
|
|
3.
Apakah kamu memilih untuk menyendiri untuk beberapa waktu?
|
|
4.
Apakah kamu mulai kehilangan kesabaran, dan mudah tersinggung?
|
|
5.
Apakah kami sering merasa gelisah?
|
|
Motivasi
|
1.
Apakah kamu sulit untuk memulai suatu kegiatan di pagi hari?
|
2.
Ketika mengalami situasi yang buruk, apakah kamu
enggan atau sulit untuk bangun dari tempat tidurmu?
|
|
3.
Bisakah kamu menceritakan bagaimana responmu terhadap sebuah pujian atau
ajakan teman untuk mengikuti sebuah kegiatan sosial?
|
|
4. Apa kegiatan yang kamu sukai? Saat dalam keadaan yang
buruk, apakah kamu bisa menikmati kegiatan yang kamu sukai itu?
|
|
Perilaku
motorik
|
1.
Bagaimana nada dan intonasi bicaramu saat dalam keadaan buruk?
|
2.
Bagaimana keadaan fisikmu, apakah merasakan kelesuan untuk bergerak?
|
|
3.
Bagaimana pola tidurmu? Apakah ada sesuatu yang berubah?
|
|
4.
Apakah selera makanmu berubah dan bagaimana jumlah porsi makanmu?
|
|
5.
Apakah terjadi perubahan dalam berat badanmu?
|
|
6.
Bagaimana keberfungsianmu di sekolah sebagai siswa?
|
|
Kognitif
|
1.
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam berpikir jernih?
|
2.
Bagaimana konsentrasimu saat ada keadaan buruk menimpamu?
|
|
3.
Apakah kamu pernah melakukan kesalahan di masa lalu? Bagaimana
perasaanmu?
|
|
4.
Bagaimana kamu menilai dirimu sendiri?
|
|
5.
Pernahkah terlintas mengenai kematian dan bunuh diri? Bisakah kamu
menceritakannya?
|
VI. KESIMPULAN
Dari hasil interview yang telah
dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa subyek mengalami depresi semenjak
dari kelas 4 SD yang berawal dari konflik antara ia dan orangtuanya. Hal ini
menyebabkan kerengangan hubungan antar keduanya, dan berdampak buruk terhadap
kedekatan ia dengan ketujuh saudaranya yang lain. Hubungan yang tidak lagi
harmonis ini membuat ia nekat lari dari rumah dan tinggal bersama sanak
keluarganya yang lain, ia juga sempat tinggal di rumah gurunya dan dibiayai
sekolahnya. Dari usia 10 tahun hingga sekarang ia tidak pernah lagi
menginjakkan kaki dirumahnya dan bertemu dnegan keluarganya. Dari semua
indicator mengenai depresi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Emosional
Dari
sisi emosional subyek mengalami perubahan pada mood yaitu subyek merasa sedih, muram,
penuh airmata atau menangis, dan menjadi lebih mudah tersinggung, mengalami kegelisahan,
juga kehilangan kesabaran. Semua hal ini berlangsung berturut-turut selama satu
tahun. Selama ini ia menghadapi masalah dengan keluarganya dengan diam-diam
mencari tahu bagaimana kabar mereka apakah baik-baik saja tapi diluar sepengetahuan
mereka. Subyek mengalami menangis selalu selama satu tahun. Ia lebih memilih
untuk menyendiri daripada bertemu dengan orang lain. Subyek merasa tersinggung
dan kehilangan kesabaran ketika menghadapi teman-temannya yang suka bercanda
padahal mereka itu awalnya supaya suatu kejadian terkesan ramai. Tapi karena
subyek memiliki masalah, jadi dia menganggap
mereka itu memojokkannya. Jadi ia lebih memilih sendiri daripada
ikut-ikut temannya. Ia juga merasa gelisah selama setahun namun tidak tahu apa
yang sedang digelisahkan.
2. Motivasi
Subyek
merasa kehilangan semangat hidup, merasa tidak termotivasi, dan kesulitan untuk memulai aktivitas di pagi hari,
subyek kesulitan memulai ektivitas di pagi hari karena malas dan tidak punya
semangat, hal ini disebabkan selain karena insomnia yang dialaminya suyek juga
merasa enggan untuk bangun dari tempat tidur. Ketika ada ajakan dari teman
untuk mengikuti sebuah kegiatan, subyek memilih untuk mnyendiri di kamar dan
menjauh dari teman-temannya. Subyek kehilangan kenikmatan dalam aktivitas bersama
teman-temannya. Ia lebih cenderung sendiri. Dulu ia suka berkumpul sama
teman-temannya, mengikuti cara bermain mereka. Namun setelah ada masalah itu subyek
jadi diam
3. Perilaku
motorik
Subyek menjadi
lebih pendiam dan tidak banyak omong, ia juga mengalami perubahan dalam
kebiasaan tidur (tidur terlalu sedikit, dan merasa kesulitan untuk kembali
tidur di pagi buta), subyek mengalami insomnia selama setahun dengan jangka
waktu insomnia selama 2 hari, tepi besoknya sudah biasa lagi, kemudian berulang
lagi, perubahan dalam selera makan (makan terlalu sedikit dan hanya makan ketika benar-benar lapar dan benar-benar lemas)
dan perubahan dalam pola makan itu dikarneakan pikiran yang sudah kacau
sehingga memengaruhi nafsu makannya, perubahan dalam berat badan (kehilangan
berat badan 2 kg dalam setahun dari 50 kg menjadi 48 kg), prestasi di sekolah
menurun dari peringkat 7 menjadi peringkat 21 karena ia dulu sebelum sekolah belajar
dulu, mengerjakan tugas dulu, tapi semenjak ada masalah itu jangankan belajar, memegang
buku saja malas, terkadang juga tidak bawa tugas, tidak bawa buku.
Subyek juga mengalami
perubahan dalam merespon percakapan dengan orangtua dan saudaranya, ia menjadi
lebih moody. Dalam menjalankan keseharian, tubuh subyek seringkali lemas dan
lesu seperti tidak ada semangat hidup.
4. Kognitif
Subyek
kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi tidak fokus dan sulit berpikir jernih, sehingga
seringkali timbul keinginan untuk mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri,
ia ingin bunuh diri dengan cara ditabrak mobil saat di jalan raya, dan juga
dngan cara melompat dari ketinggian di atas laut keinginan ini dipicu oleh
perasaan yang ingin segera lepas dari masalah itu. Ia berfikir negatif mengenai
diri sendiri dan keluarganya saat ada pemicu atau oranglain yang tidak sengaja
menyinggung mengenai keluarga, karena ia merasa keluarganya tidak sempurna dan
tidak bisa sebahagia keluarga teman-temannya. Selain perilaku yang ingin bunuh
diri itu subyek tidak melakukan lagi kesalahan di masa lalu. Subyek menilai
dirinya yang seperti itu karena memang dia merasa orang lain itu tidak akan
mengerti apa yang dia jelaskan. Orang lain cuma berkata”ooh” tapi mereka tidak benar-benar
tau apa yang dirasakannya. Hal itu yang
bikin dia lebih baik sendiri daripada bicara dengan orang lain tentang apa yang
dialami. Subyek
Merasa minder
juga karena tidak memiliki keluarga seperti orang lain .ketika masalah lain datang mungkin ada waktunya dia down
tapi dia akan berusaha untuk memecahkan masalah itu terlepas dari gagal atau
berhasil.
VII. VERBATIM
Catatan Lapangan
Kondisi tempat
wawancaca
|
Wawancara
dilakukan di sekretariat UK3 Universitas Trunojoyo Madura. Ruangan ini cukup
luas, tapi terdapat barang – barang yang menjadi invetaris dari UKM ini.
Diantaranya terdapat computer, printer, lemari, meja, gitar, rak sepatu,
papan tulis, kardus, kipas angin, dispenser, laptop, tas, dan karpet. Barang-barang itu di letakkan di
sisi-sisi tembok, dan di sudut ruangan sehingga bagian tengah ruangan cukup
kosong dan nyaman untuk menjadi tempat wawancara. Kipas angin yang di gantung
di tembok tepat berada diatas kepala interviewer membuat sejuk ruangan.
Wawancara di lakukan di ruangan seluas …. meter. Jarak antara sekretariat UKM
UK3 dengan UKM lain saling berdekatan. Di sebelah kiri ruangan adalah
secretariat UKM Triple C yang sedang membunyikan musik, sehingga interview
perlu menutup pintu ruangan agar suara music tersebut tidak mengganggu
jalannya proses interview.
|
Pelaku
partisipan secara umum
|
Interviewer
sudah mengadakan perjanjian terlebih dahulu dengan subyek, yaitu melakukan
interview pada hari kamis pukul 12.00 WIB dan interviewer sudah tiba di
tempat pukul 12.30 WIB, dan subyek datang setengah jam kemudian karena subyek
baru saja pulang dari kuliah. Subyek datang bersama seorang teman, dan subyek
menggunakan jaket berwarna coklat dengan celana jeans hitam. Awal dimulainya
wawancara subyek sedikit malu-malu untuk memulai, terlihat baik interviewer
maupun interviewee sangat gugup. Pada saat wawancara, posisi badan subyek
santai, dengan kaki bersila dan tangan melipat diperut dan posisi punggung sedikit
membungkuk. Seiring waktu interviewee mulai nyaman dan banyak bercerita
mengenai permasalahannya, dengan sorot mata langsung menatap kepada
interviewer dan selama proses wawancara yang berlangsung kurang lebih 21.28
menit, subyek terlihat antusias dan lancar dalam menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan interviewer.
|
PENCATATAN HASIL WAWANCARA
Nama Interviewee : EN
Usia : 18 tahun
Tanggal Interview : 5 Desember 2013
Kode Interviewee : EN 051213
Nama Interviewer : Trias
Novita Ellsadayna
Kode Interviewer : TNE061213
Lokasi : Sekretariat UK3
*You'll find the treasure if you also click this*
Comments
Post a Comment