BIGGEST VICTORY

Telah lama aku tak menulis..
aku sungguh sungguh sangat merindukannya
aku sungguh nyaris kehilangan setengah nyawa ketika aku menahan diri dari menulis
aku hampir tak tahu kalimat-kalimat metafora yang kusukai
aku hampir lupa susunan sajak-sajak indah yang memenuhi jemari dan otakku

aku hampir saja amnesia ketika aku tak lagi membaca dan menulis
namun kini hasratku hidup untuk kembali bernyawa dalam tulisan..
maaf untuk ketidak indahan ini.. jemariku kaku untuk kembali menyentuh barisan alphabet
dan ungkapan kataku mungkin seperti susunan kata yang baru keluar dari pertapaan gua
semoga tidak terlalu usang untuk dibaca dan semoga masih menyisakan bait yang indah walau hanya sedikit

tahukah kamu, apa yang terjadi dalam hidupku selama aku menghilang??
kau tidak akan percaya bahwa hal-hal hebat yang menakjubkan terjadi pada ku
dan itu semua bukan dari diriku sendiri.
semua itu karena Tuhan yang menuntun langkahku untuk membuat keputusan di luar nalarku
dan aku hanya mencoba taat melakukannya

hal-hal yang jauh dari ekspektasiku
hal-hal yang jauh dari keinginan dagingku
dan selama aku mundur 3 langkah ke belakang untuk menyiapkan diri, 
Tuhan merencanakan 10 bahkan 100 langkah maju untuk masa depanku.
ya! ketika itu aku benar-benar hilang dan kosong
selama beberapa bulan aku belajar pelajaran yang teramat sulit
belajar menyangkal diri, mengosongkan diri dan memikul salibku
menyangkal diri hal tentang siapa aku, seberapa kehebatanku, seberapa kecerdasanku, seberapa kepintaranku
menyangkal bahwa akulah yang paling baik, menyangkal bahwa akulah yang paling benar, menyangkal bahwa akulah yang paling bisa melakukan banyak hal, menyangkal kepopuleranku, menyangkal prestasiku, menyangkal semua yang ada padaku

mengosongkan diri adalah tentang memaafkan, mengosongkan diri dari amarah, mengosongkan diri dari benci,
mengosongkan diri dari hak mendendam, mengosongkan diri dari rasa bersalah, mengosongkan diri dari peristiwa traumatik
mengosongkan diri dari luka masa lalu, mengosongkan diri dari pikiran negatif, mengosongkan diri dari curiga, 
mengosongkan diri dari curiga, mengosongkan diri ambisi, 
memikul salib adalah tentang kerelaan untuk menderita, keikhlasan untuk menolong, ketulusan untuk berkorban, 
keberanian untuk menanggung beban, ketegaran untuk meninggalkan orang-orang yang dikasihi, 
penyerahan total terhadap masa depan, pertanggungan jawab atas iman, keputusan tunduk dibawah otoritas ilahi

bukan suatu hal yang mudah, dalam prosesnya akhirnya aku mengakui kesombonganku,
dan akhirnya mengakui kelemahanku menghadapi kepahitan
dan akhirnya mengakui kerentananku menghadapi pilihan yang sulit

satu-satunya jalan..
hanya ada satu jalan yang dapat kutempuh
menyerahkan semuanya kepada penciptaku, dalam doaku
cucuran air mata, kekhawatiran, keinginan terdalam semua tertumpah
dan tak satupun sia-sia di hadapanNya.
Ia tahu dengan benar dan tepat apa yang kubutuhkan
Ia tahu dengan pasti bagaimana menguatkanku,
Ia mengenalku, sangat mengenalku. Tuhan mengenalku dan memanggil dengan namaku
bahkan saat aku tidak tahu lagi siapa diriku, disaat kebimbangan terbesarku
tetapi Ia tahu anak yang diciptakanNya sejak semula, yang dibentuk sendiri sejak aku di rahim ibuku
yang luhur, yang murni
Ia Tuhan yang setia, Ia ada dan selalu ada. Ia hadir menemaniku
bahkan ketika aku harus menghancurkan diriku yang sebenarnya
bahkan ketika aku memilih untuk membuat keputusan yang ditolak oleh orang-orang kukasihi
bahkan ketika aku harus menyerahkan seluruh ambisi dan luka yang sejak dulu kubawa kemanapun ku pergi

Selama 3 bulan, aku mengalami pergumulan yang hebat
pergolakan batin yang menyiksa
siang dan malamku bercerita tentang kisah yang sama, tentang doa yang sama, tentang orang yang sama
sampai akhirnya keragu-raguanku sirna ketika satu tindakan yang penuh percaya diri kuambil dan kuputuskan
Tuhan yang menyiapkan jalan, dan yang membuka pintu.
Tuhan yang telah berjalan di depan ku dengan segala ke-mahakuasaanNya
dan ketika Tuhan di pihakku, siapakah yang akan melawan aku?
itulah kelegaan terbesar dan kedamaian yang melimpah kurasakan
suatu titik balik, kemenangan dan ucapan syukur
diatas segala sesuatu ada iman yang berdasarkan kebenaran
yang kupegang, dan aku tahu pasti kepada siapa aku berharap.
kepada ALLAH YANG ESA, ALLAH YANG BENAR, ALLAH YANG MENYELAMATKAN

Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial