NEPHILIM #3


3# Bertemu teman baru
            Perjalanan Wind Trafa dan Aeromask dimulai dari tengah kota Neodopolis bergerak ke selatan Neodopolis, menuju desa Suitprim Village. Desa ini sangat unik dibandingkan desa-desa lainnya, karena berada pada kedalaman 350 meter di bawah tanah. Keindahan desa ini dapat terlihat dari pondok-pondok kayu yang menjadi tempat tinggal dari penduduk desa, di sekeliling pondok kayu terdapat juga pepohonan dan taman-taman kecil. Beberapa warrior juga sering datang ke tempat ini untuk meningkatkan ultima itemnya.
***
Setibanya Aeromask dan Wind Trafa di sebuah taman di sudut desa SuitPrim, mereka berdua duduk di kursi kayu yang terletak di bawah Perdu.
“Mengapa kau membawaku ke tempat ini? Bukankah desaku masih berada 1000 meter lagi di sisi kanan desa ini?”
“Boomba ingin aku datang dan melihat-lihat lagi keadaan desa ini.” ucap Aeromask sembari mengelus-elus kepala boneka yang ada di pundaknya.
“Apakah kau memiliki masa lalu di desa ini?” tanya Wind penasaran karena ia melihat air muka aeromask yang berubah menjadi sendu.
“Ya aku punya masa lalu di desa ini. Waktu aku kecil aku pernah kehilangan tupai kesayanganku saat kami sedang bermain-main di taman. Tupaiku hanyut di sungai, dan aku tidak bisa menolongnya, karena saat tupaiku jatuh ke sungai aku diserang oleh sekumpulan pasukan yang aku tidak tahu datangnya darimana”
“Wah.. aku turut sedih mendengarnya. Apakah Boomba sekarang menggantikan tupaimu?”
“Tidak. Boomba adalah istriku. “ Jawab Aeromask dengan wajah datar
“Whahaha.. kau gila Aeromask, di dunia masih banyak wanita cantik..”
            Wuuussssh…. Tiba-tiba dari arah utara ada serangan puluhan anak panah yang menuju ke arah dua pria yang sedang asyik mengobrol. Serangan raid semacam itu mengagetkan dua pengembara ini, seorang dari mereka segera berdiri dan mencari sumber munculnya anak panah tersebut. Sedangkan seorang yang lain, sibuk sembunyi di balik pohon perdu.
“Hei, siapa kamu? Tunjukkan dirimu!” seru Ksatria bertopeng biru
“Hahahaha.. Aku Serafina. Itu warming up dariku. Aku menantangmu, hai blue warior!” ucap seorang gadis yang berjalan menghampiri tempat mereka duduk.
“Apa yang kau inginkan dariku?” tanya Aeromask
“Tidak ada, aku harap kau bisa kalah dan memberikan sejumlah gold padaku.” jawab wanita berambut pirang yang memiliki setengah blackwing dibalik punggungnya.
“Keluarkan Heromu. Aku akan gunakan Hero kesayanganku Grafalda.”
“Baiklah.. Summon.. Kokoprasta!” Seru Aeromask
“Summon.. Grafalda! Please come!” Pekik gadis yang bernama Serafina ini
“Kerahkan kekuatanmu Kokoprasta! Lawanlah wanita tengik itu!”
“Ayo maju. Grafalda!” kau jangan mau kalah dengan hero miliknya! teriak Serafina
            Pertempuran yang sangat sengit pun terjadi antara Hero dari Aeromask dan Hero dari Serafina. Kokoprasta akhirnya dapat mengalahkan Grafalda dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Kekalahan Grafalda membuat Serafina terjatuh kalah dan terengah-engah.
“Haha sudahlah Serafina. Jika Heromu kalah akui saja, dan ikutlah dengan kami.”
“Tidak.. tidak akan kalah.. aku harus menang. Supaya aku bisa membeli satu set item yang aku inginkan!”
“Percuma saja. Serahkanlah apa yang kau punya padaku. hahaha”
“Damn it! Oke.. aku loose. Apa yang kau inginkan? Heroku, uangku?”
“Hmm.. apa ya? Aku ingin uangmu! Kami membutuhkannya.”
“Tidak jangan Aeromask, kita suruh saja dia menyerahkan hero miliknya dalam perjalanan kita. Siapa tahu kita membutuhkan bantuannya untuk menolong kita melawan Robustrafolka” cegah Wind tiba-tiba yang muncul dari balik pohon perdu.
“Oke. Ide yang bagus. Baiklah Serafin, Aku tidak membutuhkan uangmu. Aku ingin heromu menjadi milikku.”
“Apa? Jangan. Ini hero satu-satunya untukku. Sebagai gantinya aku akan ikut denganmu.”
“Baiklah” ucap Aeromask menyetujui permintaan wanita itu.
“Kemana kita akan pergi?” tanya Serafina
“Kita akan pergi untuk mencari demon Robustrafolka?” jawab Wind trafa
“Apa? Robustrafolka? Dia adalah demon yang sangat kuat. Dia telah membunuh hero ayahku, dan karena dialah ayahku sampai meninggal”
“Ha? Siapa yang melakukan itu pada ayahmu?”
“Pada waktu itu Robustrafolka di summon oleh Piratskav”
“Kejadian itu kapan?”
“Sudah lama. Hampir 5 tahun yang lalu.”
“Baiklah, berarti tujuan kita selanjutnya adalah berjumpa dengan Piratskav. Apakah kau tahu dimana dia berada?”
“Nampaknya dia ada di Werschember Kingdom, di utara Neodopolis” jawab Serafina
“Apa? Jauh sekali. Kita sudah berjalan jauh ke selatan kota ini. Dan ternyata tempat yang seharusnya kita tuju adalah dibagian utara?!” tanya Aeromask dengan wajah kesal
“Apa boleh buat? Jika kita tidak ke selatan, maka mungkin kita tidak akan bertemu dengan Serafina” ucap Wind Trafa menenangkan
Yaaah.. oke. Baiklah kita kesana” ucap aeromask mengalah
“Tapi perjalanan ini tidak akan mudah. Apakah kita punya perbekalan yang cukup untuk sampai kesana?” tanya Serafina lagi
“Wind Trafa yang akan menanggung biaya perjalanan kita, benar begitu kan?” ucap aeromask sambil menyenggol lengan Wind Trafa sambil mengedipkan mata
“Ha? Apa? Aku tidak pernah mengatakan itu. Aku hanya mengatakan bahwa apabila kita berhasil menaklukan Robustrafolka, aku akan memberikan gift yang lebih beharga dari gold dan money”
“Ah, kalian ini. Pria tanpa persiapan! Baiklah, aku akan menyiapkan perbekalan kita.” Seru serafina
Setelah Serafina menyiapkan perbekalan, mereka bergegas melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya yaitu Tamalo. Perjalanan mereka ke desa Tamalo tidak mudah, mereka harus melewati jalan yang sempit dan berliku karena diapit oleh tebing-tebing yang tinggi di sisi kanan dan kirinya. Hingga matahari terbenam, kemudian mereka melihat ada gua tersembunyi di balik guyuran air terjun.
“Oke. Lihat disitu ada gua. Kita atur strategi terlebih dahulu disana, dan Serafina akan menyiapkan makan malam untuk kita” ucap Aeromask
“Okee baiklah! seru Wind Trafa dan Serafina bersamaan
“Serafina, apa yang kau tahu tentang Piratskav?” tanya Wind trafa sambil membantu mengeluarkan bekal
“Dia adalah manusia pertama dari Lucina. Pengikut setia dan penyembah Lucina. Dia pemimpin dari manusia anti-X. Oleh sebab itu dia memiliki kuasa untuk memanggil demon Robustravolka.”
“Apakah kau tahu dimana titik kelemahan Piratskav?” tanya Aeromask penasaran
“Aku tidak pernah berhadapan dengannya secara langsung. Tetapi sebelum ayahku meninggal ia pernah menceritakan bahwa di pelipis mata sebelah kanan Piratskav terdapat cahaya kecil yang berbinar-binar. Nyaris seperti kilauan permata. Hanya saja, ayahku tidak tahu apa itu”
“Baiklah. Kita anggap saja dia memiliki Kristal yang dapat menjadikannya terlihat kuat dan hebat. Sekarang kita akan rencanakan bagaimana demon Robustrafolka dapat kita taklukan!” Aeromask mengerutkan dahi sambil berpikir.
“Tunggu sebentar, apakah Robustrafolka kita taklukkan dengan cara yang sama dengan kita menaklukkan Grafalda?” tanya Wind Trafa
“Hei, bicara apa kau! Grafalda tetap menjadi milikku. Dia tidak akan berpindah tangan selain pada nyonya kesayangannya Serafina. Hahaha”
“Bukan, maksudnya adalah kita akan menantang Piratskav untuk mau melawan kita. Setelah itu kita akan buat pertaruhan. Jika Robustravolka bisa kita kalahkan maka demon itu menjadi milik kita dan kita bisa menjadi tuannya.” Jelas Wind Trafa
“Memangnya kita mempunyai Hero yang bisa sebanding untuk mengalahkan demon itu?” tanya Serafina
“Tenang saja, nanti aku akan chat dengan warrior-warrior lainnya, dan mungkin aku akan mengajak mereka untuk mau bekerjasama atau sekedar support dengan meminjamkan kekuatan hero mereka, bagaimana?” ucap Aeromask mengatur strategi
“Yup, ide yang bagus.” ucap Wind Trafa
“Memangnya untuk apa kau melakukan ini, Wind?” tanya Serafina tiba-tiba
“Aku melakukan ini untuk bisa mempunyai kekuatan seperti kalian berdua. Aku masih belum memiliki hero. Aku juga masih belum memiliki weapon dan skill apa-apa.
“Lalu jika kau tidak memiliki itu semua, mengapa kau mau mncari dan melawan Robustravolka?”
“Pertama kali aku datang ke Neodopolis aku sangat kagum pada kota itu. Dan aku ingin memiliki kekuatan seperti yang dimiliki oleh warrior-warrior disana. Kemudian aku berjalan ke Hutan Nirvus dan bertemu dengan Alena Braistinch. Ia menyuruhku untuk mencari tahu dimana Kristal Kehidupan berada. Sebab disanalah tersimpan seluruh kekuatan Detradio”
“Lalu apa hubungannya dengan Demon Robustravolka?”
“Demon itu mengetahui dimana tersimpan Kristal Kehidupan itu”
“Tetapi apakah kau tidak berpikir bahwa jika Demon Robustravolka tahu dimana letak Kristal Kehidupan itu berada, maka apa ia tidak akan memberitahukannya pada Piratskav?”
“Ah, iya. Aku juga tidak tahu mengenai itu. Kita coba saja terlebih dahulu, sampai kita bisa bertemu dengannya”
“Oke baiklah.”
“Oke.. Ini aku sudah membuat beberapa ramuan kekuatan untuk kita minum. Segera kita makan malam, dan minum sedikit dari ramuan ini.”
“Serafina, kau belajar darimana membuat ramuan untuk kua seperti ini?”
“Haha, ayahku seorang tabib. Ia yang mengajariku meramu. Ia biasa memberikan ramuan penambah energi untuk para warior setelah berperang. Aku hanya bisa meramu beberapa saja, yaitu hanya ramuan-ramuan pokok yang penting dan diperlukan saja”
“Ahh.. ku kira kau bisa memberikan yang spesial untukku. Hahaha”
“Ah, kau ini Wind. Dasar..”
“Hahahaha”

“Ayo kita beristirahat malam ini. dan besok pagi segera bergegas melanjutkan perjalanan.”

Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial