Laporan Observasi Perkembangan Pasca Kelahiran

TEMA : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

JUDUL : PERKEMBANGAN BAYI PASCA KELAHIRAN

oleh Trias Novita Ellsadayna
Mahasiswa Psikologi Universitas Trunojoyo Madura


Laporan Hasil Observasi

TEMA OBSERVASI : Perkembangan bayi pasca kelahiran
  Nama Observee       : GFW

 Tanggal Observasi     : 9-10 Juni 2013
 Lokasi Obyek          : Rumah nenek Observee       
 Pengamat                 : TNE
 Tanggal pencatatan  : 10 Juni


Ø  Jenis Observasi               : Observasi Langsung
Ø  Model Pencatatan          : “Checklist”
Ø  Definisi Operasional      :
Periode pasca-kelahiran (postnatal period, postpartum period) adalah periode setelah kelahiran bayi atau setelah persalinan. Periode ini berlangsung sejak bayi dilahirkan sampai dengan usia sekitar empat minggu, saat bayi harus belajar melakukan sendiri berkaitan dengan pernapasan, mengisap dan menelan/ makan, dan adaptasi dengan iklim (Olds dkk dalam Soetjiningsih, 2012). Periode pasca kelahiran dibagi menjadi dua periode yaitu:
a.      Periode Partunate (mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga puluh menit)
b.      Periode Neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan pascamatur)
Ø  Aspek perkembangan yang diukur antara lain meliputi kemampuan motorik, inderawi, dan juga emosi yang akan dijabarkan dalam beberapa hal sebagai berikut:
1.      Gerak Moro reflex (reflex kaget)
2.      Darwinian/ grasping reflex (refleks genggam)
3.      Babinski reflex 
4.      Rooting reflex
5.      Walking reflex
6.      Sucking reflex (refleks mengisap)
7.      Terjaga dengan perhatian  (inflexibly focused)
8.      Sentuhan (touch)
9.      Penciuman (smell)
10.  Kecapan (taste)
11.  Penglihatan
12.  Tangisan biasa
13.  Tangisan marah
14.  Tangisan kesakitan
15.  Senyuman reflektif
16.  Senyuman sosial
Aspek
Pernyataan
Muncul
Tidak Muncul
Kemampuan Motorik

·         Gerak Moro reflex (reflex kaget)

Ø Melengkungkan punggung, meletakkan kepala saat direnggut dari gendongan


Ø Mengepakkan tangan dan kaki kemudian menutup kembali lengan dan kaki dengan cepat ke pusat tubuh


·         Darwinian/ grasping reflex (refleks genggam)

Ø Tangan membuka  bila rangsang hampir sampai pada telapak  tangan.


Ø Bila jari diletakkan pada telapak tangannya, anak akan langsung menggenggam jari dengan kuat/ kencang


·         Babinski reflex 

Ø ibu jari akan bergerak ke atas  dan jari-jari lain membuka  bila ada rangsang pada telapak kaki


·      Rooting reflex

Ø  Memutar-mutar kepalanya seakan-akan mencari puting susu saat diberi sentuhan pada sudut mulut


Ø Pada saat janin, perut ibu disentuh dan terasa janin seperti menendang-nendang


·      Walking reflex

Ø Bila bayi diangkat dan kaki diturunkan untuk menyentuh permukaan tanah/ lantai maka bayi akan menggerakkan kaki seolah-olah akan berjalan


·         Sucking reflex (refleks mengisap)

Ø Bila ada benda atau jari yang menyentuh daerah sekitar mulut bayi, maka secara otomatis bayi akan membuka mulutnya dan memiringkan kepalanya ke arah datangnya benda/ jari


Ø Dan kemudian diikuti gerakan mengisap benda tersebut.


Kemampuan Inderawi

·         Sentuhan (touch)
Ø Pipinya disentuh dan bayi menolehkan kepalanya



Ø Sentuhan ke bibir akan memunculkan gerakan mengisap.
  

·         Penciuman (smell)
Ø Memalingkan kepala bila ada  bau yang tidak enak


·         Kecapan (taste)

Ø Bayi mengernyitkan mukanya bila mengecap sesuatu yang tidak enak


·         Pendengaran (hearing)
Ø Bayi dapat memalingkan pandangan ke arah suatu stimulus suara


Kemampuan Emosi

·         Senyuman reflektif (reflective smile),

Ø Selama pola tidur yang tidak teratur dan bukan pada saat bayi dalam keadaan terjaga, bayi  tersenyum bukan karena respons terhadap stimulus eksternal


·         Senyuman sosial (social smile)
Ø Tersenyum saat melihat wajah yang ia lihat sebagai respons terhadap stimulus eksternal atau rangsangan dari luar


·      Tangisan biasa
Ø Menangis;periode diam yang singkat;diikuti oleh desisan singkat; tangisan bernada lebih tinggi dari tangisan awalistirahat sejenak sebelum diikuti dengan yang berikutnya


·      Tangisan marah

Ø Beberapa variasi tangisan biasa dengan lebih banyak udara yang dipaksa melewati pita suara


·         Tangisan kesakitan
Ø Tangisan tiba-tiba yang keras dan panjang, diikuti dengan menahan napas, tidak ada rengekan awal sebelum tangisan ini


























































































































Catatan/ Hasil Pengamatan harian
-       Seminggu setelah kelahiran bayi sakit selama 3 hari
-       Berat badan bayi pada saat neonatal 2,7 kg meningkat mencapai 3 kg pada saat sakit
-       Usia ke-3 minggu bayi mengalami sakit ditandai dengan badan bayi panas dikarenakan bayi kurang tidur
-       Air susu ibu kurang mencukupi kebutuhan bayi, menyebabkan bayi diberi susu pendamping yakni susu formula
-       Bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
-       Bayi dapat memegang sendiri botol susunya
-       Bayi memiring-miringkan tubuhnya
-       Bayi menyukai sentuhan dan apabila digendong, bayi cepat terlelap
-       Bayi menjulur-julurkan lidahnya pertanda si bayi haus dan lapar
-       Saat ibunya pergi, bayi diberi susu formula 2 Jam sekali oleh neneknya
-       Bayi tidur sepanjang hari deangan waktu tidak teratur dan tidak tentu, kurang lebih setiap setengah jam bangun kembali dan menangis untuk minum susu.
-       Bayi harus tetap mengisap puting ibu atau putting botol meskipun sedang tidur, jika tidak bayi menangis
-       Ketika bayi lapar atau haus bayi menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata
-       Bayi sulit tidur, badan bayi panas dan dibawah matanya terdapat lingkar hitam yang mengantung
-       Bayi sulit tidur dikarenakan pusar bayi yang masih memerah dan belum kering usai pemutusan tali pusar
-       Saat dimandikan tangan dan kaki bayi aktif bergerak
-       Bayi sangat menyukai air, ditandai dengan tidak ada tangisan ketika dimandikan dan kakinya bergerak seperti gerakan berenang
-       Berat bayi terus meningkat meskipun sakit, dan sekarang mencapai 3, 2 kg
Catatan:
Dati beberapa aspek yang diukur,  observee yang tidak memunculkan perilaku yang diharapkan sesuai dengan pernyataan dikarenakan pada waktu observasi tidak ada stimulus yang mendukung dan pemberian stimulus yang dikondisikan tidak diperkenankan oleh orang tua observee.




































HASIL INTERPRETASI
A.  Penilaian :
1.      Kemampuan Motorik
Jumlah perilaku yang muncul    = 8
Jumlah pernyataan                     = 10
Hasil pengukuran                       = x 100
                                           10
= 80 %
Interpretasi ; Tinggi (100)
Kesimpulan: Observee memiliki tingkat kemampuan motorik yang tinggi, namun tetap perlu diberikan stimulus untuk meningkatkan kemampuan motoriknya
2.      Kemampuan Inderawi
Jumlah perilaku yang muncul    = 3
Jumlah pernyataan                     = 5
Hasil pengukuran                       = 3   x 100
                                           5
= 60 %
Interpretasi t; Tinggi (100)
Kesimpulan: Observee memiliki tingkat kemampuan inderawi yang cukup, namun tetap perlu diberikan stimulus untuk meningkatkan kemampuan motoriknya
3.      Kemampuan Emosi
Jumlah perilaku yang muncul    = 4
Jumlah pernyataan                     = 5
Hasil pengukuran                       = 4   x 100
                                           5
= 80 %
Interpretasi ; Tinggi (100)
Kesimpulan: Observee memiliki tingkat kemampuan motorik yang cukup, namun tetap perlu diberikan stimulus untuk meningkatkan kemampuan motoriknya

B.  Kesimpulan hasil Observasi

Observee telah diobservasi perilakunya yang muncul dalam keseharian pada saat pengamatan, dan di semua aspek observee menunjukkan hal-hal yang sangat memuaskan dan bernilai diatas 50%.  Hanya saja dalam kemampuan motoriknya perlu diberikan stimulus pendukung oleh orang-orang terdekatnya. Contohnya melatihnya dengan sering memberikan rangsangan di telapak tangan, telapak kaki, di sudut mulut. Mengangkat bayi dan menyuthkan telapak kakinya di permukaan tanah/ lantai. Serta melatih penciumannya dengan mengenalkan pada aroma-aroma yang berlainan.


Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial