Tentang Sahabat
Di waktu yang singkat ini..
kala aku mulai menepi di kesendirianku
di keheningan malamku
di kesenyapan waktu yang bergulir
di tetesan derap peluh yang melenguh
makna waktu yang semakin cepat
makna hari yang berganti kilat
aku tahu sekejap itu juga
sebuah asa dan bayang akan turut berganti
tetapi sebuah kesan yang mendalam
aku menangkapnya
dan kala aku mereka ulang setiap buah pikirku
maka aku dapatkan satu memori dan satu pesan yang
tak pernah bisa ku lupakan
masih ingatkah kau
ceritaku tentang seorang sahabat?
kala aku berujar, bahwa tak ada sahabat yang sejati di dunia ini
kala aku memekikkan kataku dengan sinis
tentang setiap orang yang mengakunya dirinya sahabat
atau yang menyematkan gelar sahabat pada sesamanya
dan ya!
ceritaku kini akan berteriak
bahwa benar, tak seorang pun di dunia ini yang bisa kau jadikan sahabat
masihkah engkau mempercayai bahwa ada orang yang akan menerimamu tanpa imbalan?
mereka tetap mengharapkan imbalan, imbalan batiniah,
imbalan materi, bahkan imbalan emosi
masihkah engkau percaya pada telinga dan bibirnya saat engkau menceritakan sebuah rahasia
percayalah, kemana engkau menumpahkan air, maka ia akan segera memenuhi tempat dan menyamudera seketika
ceritamu tidak akan berhenti di satu atau dua telinga.
ceritamu akan berkisah dan mengalir dengan indah dan terbubuhi oleh debu-debu lain yang memperkayanya, atau justru mengikis habis
sahabatmu akan menggerogotimu, cepat ataupun lambat..
ia akan menguras emosimu, menguras tenagamu, dan menguras waktumu
jangan pernah berharap bahwa waktu yang engkau habiskan akan kembali dengan balutan suara nan merdu
mungkin memang benar, akan tersisa sebongkah memori indah saat engkau mengingat kebersaman dengannya
tapi seberapa lama itu akan bertahan, saat ia sesekali melukaimu dengan candaan kasarnya?
seberapa lama ingatan manis tentang dia akan mengisi hari-harimu yang pedih karena sikapnya yang meninggalkanmu?
kamu tidak akan pernah menemukan keabadian di dalam relasimu dengan sahabatmu
kamu salah, saat mengharapkan persabatan yang berlangsung selamanya
di suatu waktu kalian akan terpisah ruang dan waktu
jarak dan keadaan
masalah dan diam
dan seberapa tinggi harapanmu untuk mengembalikan masa masa indahmu bersamanya?
semua bergerak cepat, semua bergerak berubah
siapkah kau dengan waktu yang memutar segala sikap dan cerita?
siapkah engkau dengan era yang akan berkisah tentang individualisme dan kepentingan pribadi?
siapkah engkau menolak setiap perasaan kalut yang tiba-tiba muncul saat kau memutar ulang memori kebahagiaan dan kekecewaan bersamanya
jika engkau siap, maka maknailah relasimu saat ini dengan tepat.
jika engkau siap menyebut seorang sahabat, maka siapkan lah dirimu untuk suatu waktu yang akan mencopot gelar itu dan biarkanlah itu menghilang tanpa dendam
penyesalan akan kau rasakan
di suatu waktu, di kehidupan yang akan datang
tetapi bahagialah dengan pilihanmu
karena setidaknya ada cerita yang engkau kisahkan kepada waktu
cerita tentang bagaimana berdurinya sebuah hubungan saat engkau tidak siap untuk menyambut sebuah perubahan dalam naluriah
cerita tentang bagaimana indahnya bunga yang merekah saat engkau berhati-hati dan waspada dengan segala keadaan disekitarmu
cerita tentang bagaimana kau dan dia
cerita tentang bagaimana aku dan kamu
cerita tentang bagaimana aku dan dia.
cerita tentang kita sang manusia
kala aku mulai menepi di kesendirianku
di keheningan malamku
di kesenyapan waktu yang bergulir
di tetesan derap peluh yang melenguh
makna waktu yang semakin cepat
makna hari yang berganti kilat
aku tahu sekejap itu juga
sebuah asa dan bayang akan turut berganti
tetapi sebuah kesan yang mendalam
aku menangkapnya
dan kala aku mereka ulang setiap buah pikirku
maka aku dapatkan satu memori dan satu pesan yang
tak pernah bisa ku lupakan
masih ingatkah kau
ceritaku tentang seorang sahabat?
kala aku berujar, bahwa tak ada sahabat yang sejati di dunia ini
kala aku memekikkan kataku dengan sinis
tentang setiap orang yang mengakunya dirinya sahabat
atau yang menyematkan gelar sahabat pada sesamanya
dan ya!
ceritaku kini akan berteriak
bahwa benar, tak seorang pun di dunia ini yang bisa kau jadikan sahabat
masihkah engkau mempercayai bahwa ada orang yang akan menerimamu tanpa imbalan?
mereka tetap mengharapkan imbalan, imbalan batiniah,
imbalan materi, bahkan imbalan emosi
masihkah engkau percaya pada telinga dan bibirnya saat engkau menceritakan sebuah rahasia
percayalah, kemana engkau menumpahkan air, maka ia akan segera memenuhi tempat dan menyamudera seketika
ceritamu tidak akan berhenti di satu atau dua telinga.
ceritamu akan berkisah dan mengalir dengan indah dan terbubuhi oleh debu-debu lain yang memperkayanya, atau justru mengikis habis
sahabatmu akan menggerogotimu, cepat ataupun lambat..
ia akan menguras emosimu, menguras tenagamu, dan menguras waktumu
jangan pernah berharap bahwa waktu yang engkau habiskan akan kembali dengan balutan suara nan merdu
mungkin memang benar, akan tersisa sebongkah memori indah saat engkau mengingat kebersaman dengannya
tapi seberapa lama itu akan bertahan, saat ia sesekali melukaimu dengan candaan kasarnya?
seberapa lama ingatan manis tentang dia akan mengisi hari-harimu yang pedih karena sikapnya yang meninggalkanmu?
kamu tidak akan pernah menemukan keabadian di dalam relasimu dengan sahabatmu
kamu salah, saat mengharapkan persabatan yang berlangsung selamanya
di suatu waktu kalian akan terpisah ruang dan waktu
jarak dan keadaan
masalah dan diam
dan seberapa tinggi harapanmu untuk mengembalikan masa masa indahmu bersamanya?
semua bergerak cepat, semua bergerak berubah
siapkah kau dengan waktu yang memutar segala sikap dan cerita?
siapkah engkau dengan era yang akan berkisah tentang individualisme dan kepentingan pribadi?
siapkah engkau menolak setiap perasaan kalut yang tiba-tiba muncul saat kau memutar ulang memori kebahagiaan dan kekecewaan bersamanya
jika engkau siap, maka maknailah relasimu saat ini dengan tepat.
jika engkau siap menyebut seorang sahabat, maka siapkan lah dirimu untuk suatu waktu yang akan mencopot gelar itu dan biarkanlah itu menghilang tanpa dendam
penyesalan akan kau rasakan
di suatu waktu, di kehidupan yang akan datang
tetapi bahagialah dengan pilihanmu
karena setidaknya ada cerita yang engkau kisahkan kepada waktu
cerita tentang bagaimana berdurinya sebuah hubungan saat engkau tidak siap untuk menyambut sebuah perubahan dalam naluriah
cerita tentang bagaimana indahnya bunga yang merekah saat engkau berhati-hati dan waspada dengan segala keadaan disekitarmu
cerita tentang bagaimana kau dan dia
cerita tentang bagaimana aku dan kamu
cerita tentang bagaimana aku dan dia.
cerita tentang kita sang manusia
Comments
Post a Comment