Learn from the Child
Beberapa hari ini aku mulai flashback dan mengingat kembali
setiap informasi yang kuterima sejak masa kecilku sampai pada masa dewasaku kini
aku melihat banyak kenyataan dan serpihan atau potongan puzzle yang dulu hilang
kini mulai bermunculan dan mengingatkanku akan proses yang kualami dan
hal-hal yang membentukku sampai menjadi diriku yang sekarang
aku mulai mengerti mengapa aku yang sekarang sangat menyadari arti semu
dan arti ingkar janji, arti kecewa, arti di khianati, dan arti di bodohi
aku mengerti arti dari "ke-semu-an", dan arti "sementara"
aku mengerti arti "tulus dan modus"
aku mengerti arti dari "hanya datang saat-saat tertentu dan dengan tujuan tertentu"
aku mengerti arti dari memberi dan menagih janji
aku mengerti arti terdistorsi dan teralihkan
aku mengerti arti perhatian yang hanya untuk tujuan pribadi
aku mengerti arti perlakuan terhadap seorang 'anak kecil'
mudah untuk diberi janji, mudah untuk diberi yang 'manis-manis'
mudah untuk ditinggal sewaktu-waktu, bahkan tanpa kata, tanpa pamit dan tanpa menampakkan wajah
dan juga mudah untuk dialihkan perhatian kepada hal lain
dan aku mengerti kesemuanya
karena aku terbentuk dengan semua luka yang menganga sejak kecil
takkan ada yang tahu, bahwa engkaulah yang membuatku seperti anak-anak
dan engkaulah yang menganggapku sebagai anak-anak
maka jika kukembalikan saat ini dan aku memintamu untuk ijinkan aku menjadi seorang anak
yang kembali ingat pada semua janji manis ataupun semua hal yang pernah kau janjikan padaku
anggap saja aku sebagai anak itu, dan terimalah aku sebagai anak kecil
dan jangan memaksaku untuk menjadi dewasa
cukup sudah lingkungan terus mengharapkanku untuk menjadi dewasa dengan sikap seorang dewasa
akan kuceritakan semuanya
bahwa luka sejak kecil itulah yang sampai saat ini masih terpendam di alam bawah sadarku
dan aku terus mematrikannya sebagai sebuah prinsip yang tak pernah tergoyahkan
**
mungkin engkau menganggap bahwa jika seorang anak diberikan penjelasan yang mendetail
anak itu takkan mampu untuk mengerti, dan ia hanya akan menangis dan terluka jika diberi penjelasan yang sebenarnya
karena berpikir untuk kebaikannya, maka lebih baik engkau meninggalkannya tanpa penjelasan,
mengalihkan perhatiannya tanpa penjelasan, lalu kau diam dan pergi perlahan meninggalkannya untuk mengejar tujuan lain
kau mencoba mengalihkan perhatiannya dengan janji-janji yang manis, dan mengatakan bahwa kau pasti kembali
dengan membawa hal-hal yang ia sukai, dan memberinya boneka dan menyuruhnya untuk bermain dengan benda mati itu saja
dan berharap ia akan lupa dengan janjimu yang pernah terucap itu dan pernah ia dengarkan
ketidak tulusan saat bersamanya,
dan merajut kebersamaan dengannya hanya untuk mengusir sepimu
hanya untuk mengisi waktumu,
karena tujuanmu menghadirkannya di hidupmu adalah supaya keceriaannya bisa mengisi hari-harimu
tawanya yang dapat mewarnai harimu
dan sikapnya yang lugu, polos dapat membuatmu nyaman dan sangat menggemaskan bagimu
karena jiwa dan pribadinya yang tak bermasalah dengan segala bentuk perilakumu,
perasaannya yang masih murni dan tulus saat mencintaimu,
sekalipun ia marah, menangis, dan merasa terluka saat ditinggalkan atau karena janji yang tak ditepati
tapi keesokan harinya ia akan kembali tersenyum dan kembali tertawa denganmu
ia akan kembali mencintaimu dan tetap ingin melewati waktunya bersamamu
sekalipun engkau tak selalu ada waktu untuknya
ia berusaha untuk tidak meminta banyak hal di depanmu, ia berusaha bersikap menyenangkan di depanmu
hanya supaya engkau tak pergi meninggalkannya
seperti 'janjimu' yang kau beri padanya
namun dengan berbagai alasan yang ada padamu, engkau meninggalkannya lagi
diam-diam ....
**
dan sejujurnya kemanakah perginya luka itu?
apakah luka dihatinya menguap??
apakah perasaan yang dihianati oleh janji itu hilang dengan cepat? dan takkan teringat lagi??
jika engkau menganggapnya demikian
maka aku akan berdiri saat ini, dengan daguku yang tegap
dan mengatakannya dihadapanmu
bahwa luka itu TAKKAN PERNAH HILANG
bahwa luka itu TETAP TINGGAL BERSEMAYAM DI DASAR HATI YANG KECIL
bahwa luka itu MENINGGALKAN BEKAS RONGGA-RONGGA YANG MENGANGA
bahwa luka itu TETAP ADA
bahwa hingga kini luka itu PERLU OBAT
bahwa hingga kini luka itu MENANTIKAN KESEMBUHAN dan PEMULIHAN
anak kecil ini akan menyembunyikan lukanya seiring dengan usianya,
dan ia semakin mengerti arti mengalihkan perhatian dan berkembang menjadi mengalihkan luka
dan ia semakin mengerti arti kebohongan demi kebaikan dan berkembang menjadi ketidakasertifan
dan tidak berani mengakui keterlukaannya kepada siapapun
termasuk juga untuk tidak memberitahunya padamu
orang yang dikasihinya
dan kemudian luka itu berkembang menjadi sebuah rasa
rasa ditinggalkan
rasa tidak dianggap
rasa tak diharapkan
rasa tertolak
dan rasa terkhianati
seluruh rasa negatif yang engkau tinggalkan
dan saat ia bertemu dengan orang-orang dewasa lain di masa kehidupan selanjutnya
ia mendapati perlakuan yang sama persis dengan apa yang ia dapati ketika dulu
maka ia mulai mengembangkan lebih jauh 'rasa' itu
ia mengembangkan imajinasinya tentang 'rasa' itu lebih luas
untuk sekedar mendapatkan ketulusan
untuk mendapatkan perhatian yang sebenarnya
untuk mendapatkan cinta yang sejati
untuk mendapatkan hal yang tak pernah didapatkannya saat dulu
untuk mengobati lukanya
untuk mencari sosok lain yang dapat memenuhi kehausannya dan kebutuhannya
dan ketika itu tak ia dapati juga,
maka ada dimensi lain yang ingin ia temui
yang bisa menutupi setiap rongga dan luka di hatinya
Dimensi itu terus dicari dan terus ditelusuri
dalam usahanya untuk memberi pengampunan
pada kisah masa lalunya
usahanya untuk menyentuh Cinta yang lebih Agung
dan takkan pernah menghianatinya dan melukainya
Dan seluruh cerita dan kisah anak kecil itu adalah kisah yang nyata,
bahwa kini anak kecil itu telah menjadi benar-benar dewasa dalam wujud dan rupa yang lain
bukan untuk memenuhi harapanmu ataupun harapan orang dewasa lain yang hadir di hidupnya
bukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan, dan bukan pula membalaskan perasaannya kepadamu
tapi karena ia telah merasakan dan mengalami OBAT yang menyembuhkan lukanya
OBAT yang telah melepaskannya dari belenggu 'anak-anak'
yang tak lagi mudah untuk diberi janji kosong
yang tak lagi menyembunyikan lukanya
yang tak lagi merasa tertolak dan terkhianati
yang tak lagi merasa ditinggalkan
begitulah kini, makna ellsadayna begitu berarti baginya
bagaimana ia terlahir kembali menjadi pribadi yang baru
dalam ke-Maha-Kuasaan Tuhan
persis seperti makna namanya
dan meninggalkan nama kecilnya
yang terbelenggu dalam memori Gadis november yang terluka,
atau ungkapan bidadari november yang tlah patah sayapnya
*semua ku pelajari dari kisah seorang bocah atau anak kecil yang saat ini berusia 2 tahun
aku melihat gambaran diriku dimasa lalu
dan melihat gambaran orang disekitarku yang tak berubah, serta menyadari metamorfosis dalam diriku*
setiap informasi yang kuterima sejak masa kecilku sampai pada masa dewasaku kini
aku melihat banyak kenyataan dan serpihan atau potongan puzzle yang dulu hilang
kini mulai bermunculan dan mengingatkanku akan proses yang kualami dan
hal-hal yang membentukku sampai menjadi diriku yang sekarang
aku mulai mengerti mengapa aku yang sekarang sangat menyadari arti semu
dan arti ingkar janji, arti kecewa, arti di khianati, dan arti di bodohi
aku mengerti arti dari "ke-semu-an", dan arti "sementara"
aku mengerti arti "tulus dan modus"
aku mengerti arti dari "hanya datang saat-saat tertentu dan dengan tujuan tertentu"
aku mengerti arti dari memberi dan menagih janji
aku mengerti arti terdistorsi dan teralihkan
aku mengerti arti perhatian yang hanya untuk tujuan pribadi
aku mengerti arti perlakuan terhadap seorang 'anak kecil'
mudah untuk diberi janji, mudah untuk diberi yang 'manis-manis'
mudah untuk ditinggal sewaktu-waktu, bahkan tanpa kata, tanpa pamit dan tanpa menampakkan wajah
dan juga mudah untuk dialihkan perhatian kepada hal lain
dan aku mengerti kesemuanya
karena aku terbentuk dengan semua luka yang menganga sejak kecil
takkan ada yang tahu, bahwa engkaulah yang membuatku seperti anak-anak
dan engkaulah yang menganggapku sebagai anak-anak
maka jika kukembalikan saat ini dan aku memintamu untuk ijinkan aku menjadi seorang anak
yang kembali ingat pada semua janji manis ataupun semua hal yang pernah kau janjikan padaku
anggap saja aku sebagai anak itu, dan terimalah aku sebagai anak kecil
dan jangan memaksaku untuk menjadi dewasa
cukup sudah lingkungan terus mengharapkanku untuk menjadi dewasa dengan sikap seorang dewasa
akan kuceritakan semuanya
bahwa luka sejak kecil itulah yang sampai saat ini masih terpendam di alam bawah sadarku
dan aku terus mematrikannya sebagai sebuah prinsip yang tak pernah tergoyahkan
**
mungkin engkau menganggap bahwa jika seorang anak diberikan penjelasan yang mendetail
anak itu takkan mampu untuk mengerti, dan ia hanya akan menangis dan terluka jika diberi penjelasan yang sebenarnya
karena berpikir untuk kebaikannya, maka lebih baik engkau meninggalkannya tanpa penjelasan,
mengalihkan perhatiannya tanpa penjelasan, lalu kau diam dan pergi perlahan meninggalkannya untuk mengejar tujuan lain
kau mencoba mengalihkan perhatiannya dengan janji-janji yang manis, dan mengatakan bahwa kau pasti kembali
dengan membawa hal-hal yang ia sukai, dan memberinya boneka dan menyuruhnya untuk bermain dengan benda mati itu saja
dan berharap ia akan lupa dengan janjimu yang pernah terucap itu dan pernah ia dengarkan
ketidak tulusan saat bersamanya,
dan merajut kebersamaan dengannya hanya untuk mengusir sepimu
hanya untuk mengisi waktumu,
karena tujuanmu menghadirkannya di hidupmu adalah supaya keceriaannya bisa mengisi hari-harimu
tawanya yang dapat mewarnai harimu
dan sikapnya yang lugu, polos dapat membuatmu nyaman dan sangat menggemaskan bagimu
karena jiwa dan pribadinya yang tak bermasalah dengan segala bentuk perilakumu,
perasaannya yang masih murni dan tulus saat mencintaimu,
sekalipun ia marah, menangis, dan merasa terluka saat ditinggalkan atau karena janji yang tak ditepati
tapi keesokan harinya ia akan kembali tersenyum dan kembali tertawa denganmu
ia akan kembali mencintaimu dan tetap ingin melewati waktunya bersamamu
sekalipun engkau tak selalu ada waktu untuknya
ia berusaha untuk tidak meminta banyak hal di depanmu, ia berusaha bersikap menyenangkan di depanmu
hanya supaya engkau tak pergi meninggalkannya
seperti 'janjimu' yang kau beri padanya
namun dengan berbagai alasan yang ada padamu, engkau meninggalkannya lagi
diam-diam ....
**
dan sejujurnya kemanakah perginya luka itu?
apakah luka dihatinya menguap??
apakah perasaan yang dihianati oleh janji itu hilang dengan cepat? dan takkan teringat lagi??
jika engkau menganggapnya demikian
maka aku akan berdiri saat ini, dengan daguku yang tegap
dan mengatakannya dihadapanmu
bahwa luka itu TAKKAN PERNAH HILANG
bahwa luka itu TETAP TINGGAL BERSEMAYAM DI DASAR HATI YANG KECIL
bahwa luka itu MENINGGALKAN BEKAS RONGGA-RONGGA YANG MENGANGA
bahwa luka itu TETAP ADA
bahwa hingga kini luka itu PERLU OBAT
bahwa hingga kini luka itu MENANTIKAN KESEMBUHAN dan PEMULIHAN
anak kecil ini akan menyembunyikan lukanya seiring dengan usianya,
dan ia semakin mengerti arti mengalihkan perhatian dan berkembang menjadi mengalihkan luka
dan ia semakin mengerti arti kebohongan demi kebaikan dan berkembang menjadi ketidakasertifan
dan tidak berani mengakui keterlukaannya kepada siapapun
termasuk juga untuk tidak memberitahunya padamu
orang yang dikasihinya
dan kemudian luka itu berkembang menjadi sebuah rasa
rasa ditinggalkan
rasa tidak dianggap
rasa tak diharapkan
rasa tertolak
dan rasa terkhianati
seluruh rasa negatif yang engkau tinggalkan
dan saat ia bertemu dengan orang-orang dewasa lain di masa kehidupan selanjutnya
ia mendapati perlakuan yang sama persis dengan apa yang ia dapati ketika dulu
maka ia mulai mengembangkan lebih jauh 'rasa' itu
ia mengembangkan imajinasinya tentang 'rasa' itu lebih luas
untuk sekedar mendapatkan ketulusan
untuk mendapatkan perhatian yang sebenarnya
untuk mendapatkan cinta yang sejati
untuk mendapatkan hal yang tak pernah didapatkannya saat dulu
untuk mengobati lukanya
untuk mencari sosok lain yang dapat memenuhi kehausannya dan kebutuhannya
dan ketika itu tak ia dapati juga,
maka ada dimensi lain yang ingin ia temui
yang bisa menutupi setiap rongga dan luka di hatinya
Dimensi itu terus dicari dan terus ditelusuri
dalam usahanya untuk memberi pengampunan
pada kisah masa lalunya
usahanya untuk menyentuh Cinta yang lebih Agung
dan takkan pernah menghianatinya dan melukainya
Dan seluruh cerita dan kisah anak kecil itu adalah kisah yang nyata,
bahwa kini anak kecil itu telah menjadi benar-benar dewasa dalam wujud dan rupa yang lain
bukan untuk memenuhi harapanmu ataupun harapan orang dewasa lain yang hadir di hidupnya
bukan untuk memenuhi tuntutan lingkungan, dan bukan pula membalaskan perasaannya kepadamu
tapi karena ia telah merasakan dan mengalami OBAT yang menyembuhkan lukanya
OBAT yang telah melepaskannya dari belenggu 'anak-anak'
yang tak lagi mudah untuk diberi janji kosong
yang tak lagi menyembunyikan lukanya
yang tak lagi merasa tertolak dan terkhianati
yang tak lagi merasa ditinggalkan
begitulah kini, makna ellsadayna begitu berarti baginya
bagaimana ia terlahir kembali menjadi pribadi yang baru
dalam ke-Maha-Kuasaan Tuhan
persis seperti makna namanya
dan meninggalkan nama kecilnya
yang terbelenggu dalam memori Gadis november yang terluka,
atau ungkapan bidadari november yang tlah patah sayapnya
*semua ku pelajari dari kisah seorang bocah atau anak kecil yang saat ini berusia 2 tahun
aku melihat gambaran diriku dimasa lalu
dan melihat gambaran orang disekitarku yang tak berubah, serta menyadari metamorfosis dalam diriku*
Comments
Post a Comment