4 Cara Mudah Meraup Untung dari Konten Psikologi di Dunia Digital! Simak yuk..
Pernahkah kamu menyadari bahwa di era dunia yang serba cepat ini, penggunaan teknologi tak hanya terbatas pada teknologi industri? Penggunaan teknologi sekarang, berkembang dengan pesat di bidang komunikasi dan informasi yang dimanfaatkan banyak orang di segala aspek. Semua orang, termasuk saya dan kamu apapun profesinya kini berlomba untuk Riding the wave atau mengendarai ombak. Jika tidak mampu mengikuti, maka bisa saja akan tertinggal dan mungkin kehilangan peluang yang besar.
Supaya nggak ketinggalan, sekarang dunia digital mulai dimasuki juga oleh profesi-profesi yang dulu terkesan jauh, eksklusif, memiliki gap, dan belum banyak dikenal masyarakat seperti halnya praktisi psikologi.
Para praktisi psikologi dan ilmuwan psikologi dalam tiga tahun terakhir ini mulai memanfaatkan teknologi digital, khususnya media sosial untuk melakukan branding, menyebarkan informasi edukatif, dan meningkatkan awareness tentang isu-isu kesehatan mental kepada khalayak.
Oleh sebab itu, saat-saat ini mulai kita lihat betebaran dimana-mana akun-akun media sosial dari lembaga/praktisi psikologi yang berupaya untuk menjangkau lebih banyak orang dengan konten-konten yang menarik.
Namun, satu hal yang mungkin hampir terlupakan, bahwa konten tidak hanya sekedar tentang desain yang menarik, dan infografis yang mudah dipahami. Konten juga melibatkan penulisan yang baik.
Penulisan yang baik dapat membuat pembaca berminat untuk engage , memberi waktu lebih untuk membaca, memberi komentar, atau menyebarkan kepada teman-temannya atau kerabatnya tentang isi konten yang dibacanya. Hal itu praktis akan memberikan keuntungan kepada kita sebagai orang/lembaga/konten kreator tersebut. Keuntungan bisa dalam bentuk popularitas yang awalnya unknown menjadi known, dan juga dalam hal finansial yang diperoleh dari iklan/ ad-sense yang tayang di beranda blog, atau endorse karena kepercayaan dari klien atas konten yang dipublish.
Saat data jumlah pengunjung/ traffic di media sosial seperti blog, instagram, facebook meningkat dan menunjukkan trend publisitas yang tinggi, otomatis kita dapat memonetisasi konten yang kita buat dengan fitur yang tersedia di masing-masing platform.
Namun, itu adalah bagian akhir dari sebuah perjalanan dan usaha untuk menghasilkan konten yang melekat di hati pembaca. Apabila kita sebagai praktisi psikologi, ingin memulai membuat konten yang berkesan untuk mereka sehingga membawa keuntungan bagi kita, berikut ini adalah beberapa caranya. Simak ya!
1. Prinsipnya, kita harus menguasai target audiens seperti target usia, jenis kelamin, sosial dan ekonomi. Sehingga kita dapat menentukan seberapa besar pengaruh konten yang kita buat untuk membuat hidup audiens menjadi lebih mudah, insightfull, dan lebih baik.
2. Menyuarakan isu tertentu secara konsisten. Misalnya kita sebagai praktisi psikolog concern pada isu-isu perkembangan, atau parenting maka kita dapat terus menulis dan membuat konten edukasi tentang hal tersebut hingga pembaca mengenal kita secara khas.
3. Mengaktifkan emosi yang berpotensi menular. Jadi dalam pembuatan konten dan tulisan kita harus dapat mengaktifkan emosi positif para pembaca yang berpotensi untuk ditularkan atau disebarkan kepada lebih banyak orang. Apabila yang kita tulis adalah hal yang bermanfaat dan relate kepada pengalaman banyak orang serta membangkitkan energi yang positif pada mereka, maka mereka dengan sendirinya akan menyebarluaskan konten yang kita buat, jadi kita dapat menjangkau lebih banyak orang.
4. Menjaga hubungan dengan audiens. Kita dapat turut aktif dalam mengelola konten. Jadi bukan hit and run, yang setelah posting lalu ditinggal. Namun senantiasa aktif, dan menanggapi dengan santun apabila ada komentar berbau kritik maupun saran.
Nah, itulah beberapa langkah agar kita dapat meraup keuntungan dari konten psikologi yang kita buat, jadi bisa Riding the wave, nih!. Yuk berkontribusi bagi bangsa dengan lebih luas, lebih percaya diri, dan sejahtera!
Comments
Post a Comment