Surat Kecil Untuk Pemimpin

Surat kecil untuk  pemimpin

Bagaimana ceritamu tentang kata pemimpin?
Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar kata ini?
Masihkah ini meninggalkan arti?
Dan membekaskan sebuah penghormatan?
Inilah penghormatan terdalamku untuk  pemimpin
dengan segala kegeraman dan keresahan yang bergelayut
aku hanya ingin menyampaikan saran
bukan kritikan atau cacian untukmu
tapi sebuah cermin reflektor, untuk kita bersama

Seorang manusia tidak mungkin menghamba pada dua tuan
jika dia melakukannya, maka ia pasti akan lebih menyayangkan yang satu daripada yang lainnya
akan lebih meninggikan yang satu dari yang lain,
dan akan lebih setia pada yang satu daripada yang lain.
Itulah sikap dan posisi yang akan menentukan tindakan selanjutnya
Engkau tidak mungkin bisa berdiri di atas dua perahu
Jika perahu yang satu goyah, sesegera mungkin engkau akan menyelamatkan jiwamu sendiri dan membiarkan perahu yang goyah itu hanyut ke tengah laut sendiri
Engkau akan mengangkat kakimu dan meletakkannya di perahu yang membuatmu merasa aman dan nyaman
Sekarang, beritahukan padaku. dimana posisimu berada?
di perahu apakah kakimu berpijak?
siapakah tuanmu?
kepentingan orang banyak ataukah kepentinganmu sendiri?
kepentingan siapakah yang engkau layani dan puaskan?
Engkaukah itu yang disebut-sebut sebagai pemimpin? Engkaukah itu yang dielu-elukan orang sebagai seorang yang dipandang kekuasaannya, dan kewenangannya?
Pemimpin akan dipercaya jika ia bisa memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu
Pemimpin akan dihargai saat mengemban tanggung jawab yang lebih besar setelah ia sanggup bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan menyelesaikan tugas-tugas pribadinya
Jika engkau mengetahui dirimu yang sebenarnya, maka engkau juga tahu bagaimana harus bersikap
Jika engkau mengetahui kelemahan dan kebutuhanmu serta mengakuinya, maka engkau juga tahu bagaimana memandang orang lain
Jika engkau tahu apa fungsi otak, hati dan tangan serta bisa menggunakannya secara tepat dan seimbang, maka engkau tak perlu risau dan takut untuk kehilangan massa dan pendukungmu
Apa yang lebih mengkhawatirkanmu?
kedudukanmu?
Jabatanmu?
Popularitasmu?
Eksistensimu?
Identitasmu?
Harga dirimu?
atau Kredibilitasmu?
Apa yang lebih ironis, dari hati nurani dan kualitas yang didustai oleh obsesi jabatan dan krisis identitas?
Apa yang lebih ironis, dari pikiran dan niat tulus yang dijegal oleh kepentingan menunjukkan kehebatan diri?
Sungguh takkah kau merasakan betapa ironisnya, saat engkau mempertanyakan apa pentingnya otak yang berpikir, hati yang mengasihi dan otot yang bekerja?
dan engkau menggantikannya dengan nilai uang dan mengukurnya dengan materi
Masihkah engkau mencari pembenaran diri, dan berorasi liar serta kotor di media sosial, di lingkaran rapatmu, atau di perbincangan warung kopimu?
Masihkah engkau menyuarakan suara-suara organisatoris yang nyatanya merendahkan nilai luhur organisasi?
Masihkah engkau mendemosntrasikan pengambilan kebijakan dan membakar semangat kaummu dengan umpatan-umpatan tanpa penghormatan kepada orang lain?
Masihkah engkau berpikir bahwa segala yang engkau lakukan itu sudah lebih dari cukup, dan engkau berbangga dengan dirimu yang sekarang?
Masihkah engkau membuang-buang tenaga dan uangmu untuk hal-hal yang memuaskan egomu dan menjadi kompensasi popularitasmu?
Pemimpin yang krisis identitas, krisis harga diri, dan krisis pengakuan akan menjadi penyebab krisis di lingkungan sosialnya
Jika engkau tahu kekuranganmu dan kebutuhanmu, akuilah secara jujur. Dan lewati, lampaui itu semua dengan cara yang benar. Jangan malah tunduk dan menjadi hamba dari hawa nafsu dagingmu yang menjeratmu pada kejahatan moral dan nurani
Lampaui kekuranganmu, lampaui batasan dirimu, lampaui dirimu yang sebenarnya dengan sikap yang tepat, bukan dengan cara kotor yang mengatasnamakan eksternal
Percayalah, bahwa engkau sanggup mengubah dirimu sendiri tanpa eksternal
Percayalah, bahwa harga dirimu jauh lebih mahal dari harga sebungkus nasi atau simpanan beasiswa dan dana pemerintah atau dana perjalanan dinas
Percayalah, bahwa kualitasmu lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada iming-iming jabatan yang obral janji
Percaya;ah, bahwa Tuhan yang engkau utamakan dan sembah lebih sanggup memberimu penghargaan daripada pendukung ataupun oposisimu
Percayalah, bahwa pikiran yang bersih, hati yang murni, dan tenaga yang kuat mampu memengaruhi banyak orang jauh melebihi apa yang pernah engkau lihat sebelumnya
Melangkahlah dengan cara benar, bertindaklah dengan cara yang tepat, dan hargailah setiap orang yang ada di sekitarmu
Karena mereka diijinkan hadir oleh Tuhan untuk memurnikan sikap hatimu, untuk menguji keberimananmu di hadapan Tuhan penciptamu
Karena engkau yang sekarang dengan segala keberadaanmu, dengan segala tanggung jawabmu dan dengan segala kewenanganmu
adalah dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.
Tahukah engkau, atau sadarkah engkau bahwa setiap tindakan dan perbuatanmu menyatakan siapa Tuhan dalam hidupmu?
Sadarkah engkau bahwa apa yang engkau lakukan dan niat di baliknya menunjukkan sikapmu yang sebenarnya di hadapan Tuhan?
dan sudahkah engkau melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusanmu, dan mendekat padaNya di dalam doamu?
dan sudahkah engkau memahami apa yang dikehendaki Tuhan dalam dirimu saat engkau dipilih untuk menjadi pemimpin?
Jika engkau memahami ini, maka engkau akan mengerti bagaimana menjadi pemimpin yang sejati seperti cita-cita demokrasi dan cita-cita luhur bangsa, organisasi dan politik. 
Sebab pada hakikatnya, setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Berhasil memimpin diri sendiri, berarti berpeluang besar menjadi pemimpin sejati bagi keadaan dan orang-orang disekitarnya

Comments

Popular posts from this blog

CARA SKORING TES PSIKOLOGI VSMS

Laporan dan Deskripsi Observasi VSMS

Analisis Film menurut Teori Psikologi Sosial