NEPHILIM #1
1#
NEODOPOLIS DAN WIND TRAFA
Apakah kamu tahu mengapa kamu ada di dunia ini? Apakah
kamu tahu mengapa dunia ini ada? Apakah kamu tahu mengapa kamu harus hidup?
Apakah kamu tahu mengapa kamu harus terhubung dengan duniamu? Itu karena ada
Aku. Ya Aku Xaverius Gody yang membuat segala sesuatunya ada. Aku Sang
Penggagas dari semua yang ada. Aku punya misi besar untuk dunia ini. Aku punya
tujuan mengapa aku menciptakan segala sesuatunya ini. Apakah kamu benar-benar
ingin mengetahuinya? Apakah kamu ingin mengetahui siapa yang akan aku utus
memberitahumu tentang hal ini? Aku akan memberitahumu perlahan namun pasti. Sebab
semuanya sudah ku rencanakan dalam kisah peradaban Nephilim.
Kisah peradaban yang bermula dari ….
“Kuristo, kapan kau akan turun untuk menjadi pelindung Ereds?
Bisakah kau turun sekarang?” Tanya Cloew
North
“Hanya jika Tuanku Xaverius Gody menginginkannya. Maka akan ku lakukan”
jawab Kuristo Sang Guardian
“Lihatlah pasukan Lucina terkutuk, mulai memporak-porandakan Ereds
yang telah diciptakan tuanku!”
“Tuanku Xaverius, pasti lebih mengetahui apa yang dibutuhkan Ereds dan makhluk yang tinggal didalamnya”
“Memang benar. Tapi kau juga berhak menyampaikan ini kepada tuanku. Aku
tidak tahan melihat ini semua. Makhluk
nephilim yang telah diciptakan tuanku menjadi semakin liar”
“Akan ku sampaikan. Bersabarlah sebentar lagi, waktunya akan segera
datang”
***
Di suatu kota di
belahan Ereds
bagian utara bernama Neodopolis. Kota ini sangat terkenal dengan makhluk-makhluk yang memiliki kekuatan besar untuk memanggil para Hero dari dunia lain.
Makhluk dalam dunia Ereds disebut Nephilim. Setiap Nephilim di kota ini, mengadakan pertempuran satu dengan yang
lain, saling menantang untuk meningkatkan status point, dan mendapatkan gold.
Mereka bertransaksi dengan menggunakan voucher untuk membeli item-item special
untuk menambah kekuatan yang mereka miliki.
***
Wind Trafa adalah pemuda desa Detradio yang sedang
mengembara di tengah kota Neodopolis. Wind Trafa masih berusia 20 tahun. Ia
memiliki wajah seperti wajah manusia, ia berbadan kurus dan punggungnya agak
membungkuk membuat ia tampak seperti pria yang lemah. Tetapi Wind Trafa memiliki enam sayap di balik
punggungnya yang bungkuk, dan di seluruh tubuhnya yang kurus kering itu
dipenuhi oleh mata. Pupil
mata Wind berwarna
coklat dan memiliki bentuk wajah yang tirus dengan potongan rambut yang cepak
kecoklatan serta dagu lancip, semakin menyempurnakan fisiknya. Wind Trafa
sangat ingin tahu mengenai kekuatan-kekuatan yang dimiliki Nephilim
di kota itu. Pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, ia sangat
terheran-heran dengan pertempuran yang dilaksanakan di depan umum, di lapangan terbuka
dan
ia menyaksikan hero-hero hebat yang keluar dengan berbagai wujud dan rupa
saling menyerang satu dengan yang lain, saling menghancurkan satu dengan yang
lain. Wind Trafa tidak memiliki kekuatan apapun, ia pengembara yang polos dan
ingin mendapatkan kekuatan seperti yang telah dilihatnya. Ia pun terus berjalan
menyusuri jalan demi jalan. Hingga sampailah ia di depan market item yang
menjual beraneka ragam sword, armor, map, dan inventory. Ia sebenarnya ingin
membeli satu diantaranya yang dijual, namun sayangnya ia tidak memiliki purchase yang cukup.
“Mau membeli apa, nak? Sepertinya kau lemah sekali” ujar kakek Freidi sang
penjual item.
“Aku mau yang ini, Sir. Katana nodachi. Berapa?” Tanya Wind sambil
menunjuk pada sebuah pedang di etalase dinding.
“Harga katana ini 1500 gil“
“Apakah ada yang lebih murah lagi, Sir?”
“Berapa banyak gold dan money yang kau punya?” Tanya kakek Freidi dengan
ramah
“Aku tidak punya semua itu. Apa yang harus ku lakukan supaya bisa mendapatkannya?”
“Kau harus bertarung, nak. Kemenanganmu nanti yang akan memberimu gold
atau money. Jika kau sudah mendapatkannya, kembalilah kesini untuk mendapatkan
apa yang kau inginkan.”
“Oh. Baiklah. Tapi disini aku tidak punya teman atau siapapun yang bisa
membantuku untuk menantang lawan”
“Oh.. begitu.. Mungkin kau bisa meminta bantuan Alena. Berjalanlah terus kearah sana. Meskipun jalannya
sepi sekali tetaplah berjalan lurus hingga memasuki hutan. Disana nanti, engkau akan bertemu dengan gadis
bernama Alena Braistinch, sang penyihir Neodopolis”
“Oya? Aku bisa bertemu Alena?”
“Ya. Kau akan mengerti tentang apa itu kekuatan dan bagaimana kekuatan itu
dari dirinya”
“Baiklah. Terima kasih, Sir”
Maka mulailah Wind berjalan mengikuti jalan yang telah
diberitahukan kepadanya. Ia masuk ke dalam hutan Nivus, tetapi Ia tidak bisa
melihat apa-apa karena hutan itu sangatlah gelap. Di kanan-kirinya penuh dengan
pepohonan yang jarang ia temui di desa Detradio. Ia berjalan dengan
takut-takut, karena ia membayangkan binatang buas yang bisa saja tiba-tiba
datang dan menerkamnya. Atau ia juga membayangkan ular-ular sebesar anaconda
mulai mencium bau tubuhnya dan berdatangan hendak menggigitnya. Dari kejauhan
ia melihat sebuah cahaya berpendar-pendar dari dalam sebuah pondok kayu. Ia
berjalan semakin mendekati cahaya itu, tetapi sayangnya kabut dan asap tebal
menutupi pandangannya. Ia merasakan aura
magic di sekujur tubuhnya, sepertinya ada batas yang baru saja ia langgar.
Namun di tengah-tengah hiruk pikuk kota Neodopolis
yang penuh dengan ketegangan war, hiduplah seorang penyihir wanita bernama
Alena Braistinch. Alena memiliki rods atau tongkat sihir yang memiliki kekuatan
luar biasa yang disebut astral rod, dan wing wand. Alena penyihir belia berusia
17 tahun ini berambut panjang berwarna hitam, ia memiliki mata berwarna biru
dan hidung yang mancung. Alena selalu berpakaian gaun hitam panjang dan
bertudung kepala. Tidak banyak yang mengetahui bahwa langit neodopolis
dilindungi oleh kabut pengaman yang dibuatnya dengan ramuan limit power yang
berhembus dari empat arah mata angin, di sekeliling hutan Nivus. Alena adalah
satu-satunya penyihir di kota Neodopolis, dan dia adalah penerus keluarga
Braistinch yang turun-temurun memiliki tugas untuk melindungi langit kota ini
dari serangan pasukan Lucina.
Ketika cakrawala hendak menyembunyikan riaknya, sang awan menutup gelap
seisi semesta. Aku menengadahkan wajah dan daguku ke arah sumber kehidupan.
Tabung reaksi berpendar pendar di tanganku, sedang bola kristal bercahaya di tengah
gemuruh hujan. Kunantikan sebuah penglihatan. Ya penglihatan tentang dunia
nephilim.
-Song of Alena Braistinch-
Kresssk kresssk kreeesssk… Pepohonan dan semak-semak
bergemerisik. Kabut pertahanan hutan Nivus mulai tersentuh oleh orang asing dan
suara jejak langkah orang yang tak dikenal itu terdengar sampai ke telinganya, menghentikan sejenak nyanyian sihirnya. Gadis ini tengah membuat ramuan
limit power yang ia campur dengan tanah dan pasir berwarna biru,
dan mengaduknya bersama dengan tanaman-tanaman hutan berduri berwarna merah
jambu diatas kuali tanah liat. Ramuan berbau khas nyaris seperti lavender ini
menghasilkan asap tebal dan gelembung-gelembung udara berwarna merah pucat.
Gadis ini
merasa terusik oleh kehadiran aura asing di hutannya, sehingga ia segera berlari keluar dari pondok kayu untuk
melihat siapa yang telah menerobos masuk ke dalam hutan.
“Hei, siapa itu? Siapa yang bersembunyi di balik pohon Oleander itu?”
Tanya wanita berponi yang membawa kayu pengaduk.
“Ehmm.. ano…. Ka.. ka..kaukah penyihir yang bernama A- a- alena Braistinch
itu?” ucap seorang pria bersuara nyaring dari balik pohon.
“Iya, aku Alena Braistinch. Keluarlah, tunjukkan wajahmu dan jangan
berdiri disitu. Sebab getah pohon itu sangat mematikan!” ucap Alena Brastinch
“A.. apaa?? i..iya a.aku keluar..“ Pria berpakaian lengan panjang dan
celana kain berkasut langsung muncul dari persembunyiannya dengan wajah pucat
pasi.
“Darimana kau tahu tentang aku?” Tanya sang penyihir setelah melihat
wajah pria yang di depannya.
“A..aku tahu tentang dirimu dari kakek yang menjual aneka weapon di
market item. Dia mengatakan bahwa hanya dirimu satu-satunya yang tinggal di
hutan ini.” jawab Wind
“Hmm.. apa tujuanmu mencariku?” Tanya penyihir itu sinis
“Aku ingin mengetahui tentang kekuatan para Nephilim yang ada
di Neodopolis ini. Aku juga ingin memiliki kekuatan seperti itu! Aku tahu kau
pasti bisa memberikannya juga padaku.” jawab Wind polos
“Haha.. apa kau sebegitu mudahnya percaya pada hal-hal seperti itu?”
tawa penyihir itu mengintimidasi Wind.
“Tidak hanya itu, aku juga mendengar tentangmu yang melindungi kota
Neodopolis ini dengan kabut abadi. Tentu kau juga punya sesuatu yang bisa kau
berikan padaku sebagai senjata.” Wind tidak menyerah untuk mendesak Alena, sang
penyihir
“Enak saja kau berkata begitu! Setiap Nephilim yang hidup di
kota ini harus berusaha dengan kekuatannya untuk bertahan hidup dan menang dalam war!”
Bentak Alena dengan wajah yang kesal
“Jadi kau tidak bisa membantuku, Witch? Padahal aku sangat berharap padamu.” Desah Wind
dengan wajah memelas.
Hening sejenak. Alena Brainstich terlihat serius
memikirkan sesuatu. Tiba-tiba ia masuk ke dalam pondok kayu, dan dia segera
melihat pada bola Kristal yang ada di meja sihirnya. Wind Trafa penasaran
dengan apa yang dilakukan Alena, ia mengikuti Alena dari belakang dan ikut
masuk ke dalam pondok kayunya.
“Baiklah, penyihir Alena. Jangan marah. Aku minta maaf. Aku tidak akan
menyulitkanmu.”
Penyihir Alena tidak menjawab. Ia tetap hening dan serius memandangi
bola Kristal yang dipegangnya.
“Tolong, Witch.. Jika kau tidak bisa memberi aku senjata,
bisakah kau memberitahuku bagaimana cara menjadi kuat?” kata pria kurus itu
memohon-mohon.
“Baiklah, beritahu aku darimana asalmu?” tanya Alena
sambil tetap terpaku pada bola kristalnya yang bercahaya.
“Aku berasal dari desa Detradio”
“Oke cukup. Baiklah Wind. Aku memiliki sebuah Quest untukmu. Kau
sekarang berada di level 1. Desa Detradio memiliki kekuatan alam yang disebut
Kristal Kehidupan. Kau bisa menemukan kekuatanmu, jika kau bisa mencari tahu
dimana tersimpan kekuatan alam yang melahirkanmu”
“Maksudmu aku harus menyelesaikan sebuah misi pertama ini untuk bisa
naik level dan memperoleh kekuatan alam dari Kristal kehidupan?”
“Ya benar sekali.”
“Apakah kau bisa memberitahuku sesuatu yang bisa memudahkan
perjalananku?”
“Baiklah aku akan memberitahumu sebuah petunjuk. Tetapi dengan satu
syarat, kau harus kembali lagi kesini untuk memberikan Kristal kehidupan itu padaku,
bagaimana?”
“Iya.. iya.. Tidak masalah, cepat katakan padaku!”
seru Wind tidak sabar
“Satu-satunya yang mengetahui dimana Kristal Kehidupan itu berada adalah
Demon Robustrafolka. Kau harus bisa bertemu dengannya dan menaklukkannya” ucap
penyihir itu
“Ha?? Apa? Darimana aku tahu tentang keberadaan demon itu? Tidakkah kau
pikir ini sangat sulit?” tanya Wind dengan cemas
“Pergilah, carilah sampai dapat. Anggaplah ini misi pertamamu yang harus
kau menangkan nanti akan ku tunjukkan padamu sesuatu hal yang lebih besar dari
sekedar kekuatan.”
***
Comments
Post a Comment